Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PSIKOLOG klinis dan keluarga Pritta Tyas menyarankan orangtua bisa mulai mengajarkan anak melakukan cara buang air kecil maupun buang air besar di toilet atau toilet training di usia sekitar 2 tahun.
"Toilet training sebenarnya (bisa) mulainya ini sekitar (usia) 2 sampai 2,5 tahun," ujar psikolog klinis lulusan Universitas Gadjah Mada itu dalam sesi diskusi kesehatan, Minggu (20/7).
Meskipun begitu, Pritta melihat tidak berarti jika orangtua mengajarkan anak buang air di toilet pada usia lebih awal adalah salah.
Menurut pengamatan dia, banyak orangtua yang mulai mengajarkan anaknya toilet training di usia 18 bulan.
Usia 2 sampai 2,5 tahun direkomendasikan karena anak dinilai sudah memiliki kemampuan untuk melakukan rangkaian dasar yang dibutuhkan dari proses latihan buang air.
Pritta menjelaskan ada beberapa rangkaian yang perlu dilakukan anak dalam menjalani proses toilet training, di antaranya anak mulai dari mengenali sinyal tubuh kapan ingin buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
Kemudian, Pritta melanjutkan, di usia mulai 2 tahun, anak sudah mampu melepaskan pakaiannya sendiri sebelum ke toilet, memiliki keseimbangan yang cukup untuk duduk di toilet, membersihkan diri sampai menggunakan pakaian lagi. Selain itu, mengajarkan anak anak untuk bisa buang air sendiri di kamar mandi membutuhkan waktu.
"Itu kenapa (toilet training) mulainya (usia) 2 sampai 2,5 tahun. Karena kalau mulainya terlalu cepat biasanya belum matang proses
itu," kata dia.
Sang psikolog juga mengingatkan orangtua untuk tidak terlambat mengajarkan anak buang air di toilet.
Jika terlambat, Pritta khawatir persiapan anak menghadapi masa prasekolah bisa terganggu.
Misalnya, jika orangtua baru mulai toilet training saat usia 3 atau 3,5 tahun, bisa saja ketika anak berusia 4 tahun, ketika anak memasuki usia prasekolah, latihan itu belum selesai.
"Jadi, umur 4 tahun (latihan) belum selesai dia sudah mulai (sekolah) TK (taman kanak-kanak). Kasihan karena mayoritas sudah selesai (toilet training)," pungkas Pritta. (Ant/Z-1)
Kapan waktu terbaik memulai toilet training? Simak 4 tanda kesiapan anak menurut psikolog anak Pritta Tyas.
Sebuah studi terbaru dari UCL berusaha menemukan metode toilet training paling efektif dengan mengajak orang tua berbagi pengalaman melalui Big Toilet Project.
Toilet training yang tertunda juga pada anak menyebabkan penolakan untuk buang air besar dan bisa terjadi konstipasi, juga masalah pencapaian dan pemeliharaan kontrol kandung kemih.
Mengompol saat tidur merupakan hal yang biasa terjadi pada anak. Namun, jika anak sudah menjalani toilet training atau jarang mengompol tetapi tiba-tiba kembali sering mengompol, ada apa?
Toilet training adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan anak untuk mencapai kemandirian. Proses ini memerlukan persiapan yang matang agar berjalan lancar.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Salah satu penyebab anak tantrum tidak mau berhenti saat mandi adalah instruksi orangtua yang tidak spesifik yang terkadang terkesan sepihak sehingga memicu perdebatan.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved