Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menyatakan restrukturisasi kredit di industri perbankan terus melandai. Hal ini pun menunjukkan adanya perbaikan di tengah pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan restrukturisasi kredit perbankan saat ini berkisar Rp775 triliun. Capaian itu membaik dari posisi akhir Maret 2021, yakni sebesar Rp808,75 triliun.
Baca juga: Ketua OJK Nilai Kondisi Perbankan Nasional Stabil
Meski mengalami penurunan, lanjut Wimboh, ada sejumlah sektor yang masih cukup berat. Misalnya, sektor pariwisata yang erat kaitannya dengan mobilitas masyarakat.
"Yang kita restrukturisasi tadinya Rp 900 triliun, sudah di bawah Rp 800 triliun. Angkanya Rp 775 triliun. Sebagian sudah menjadi normal. Tidak semuanya, ada yang berat, terutama sektor yang sekarang yang tergantung mobilitas," jelas Wimboh dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (14/6).
Baca juga: Jumlah Kredit Restrukturisasi Melambat, Bisnis Debitur Mulai Pulih
OJK dikatakannya terus mengidentifikasi sektor dan pelaku usaha yang mengandalkan mobilitas. Sehingga, tetap bisa bertahan di masa pandemi covid-19. Dia pun mencontohkan sektor pariwisata yang mengandalkan wisatawan asing, tentu akan kesulitan saat ini. Pasalnya penjualan mereka kurang cocok bagi wisatawan dalam negeri.
"Sektor pariwisata yang mengandalkan wisatawan mancanegara itu hotelnya bintang 5 sampai 7, yang bukan jadi konsumsi turis domestik. Ini mau diapain. Makanya ada istilah potensi jadi zombie company. Pariwisata ini perlu kebijakan tersendiri," pungkas Wimboh.(OL-11)
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
Penyelenggaraan IDBS 2025 sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang pada 2024 mencapai US$90 miliar dan naik 13% dari tahun sebelumnya.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan menggelar BCA Expo 2025 di Hall 5–10 ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, pada 22–24 Agustus 2025.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved