KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Badan Pembangunan Prancis (AFD) untuk mengembangkan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan di Indonesia. Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin, Selasa (8/6).
Pelabuhan perikanan yang berbasis lingkungan atau eco-fishing port akan berfokus di Belawan, Bitung, Kendari dan Cilacap. Nilai investasi itu mencapai US$107,5 juta atau Rp1,5 triliun dalam pengembangan eco fishing port.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP M. Zaini menuturkan, saat ini pengembangan pelabuhan perikanan berwawasan dalam tahap pembahasan loan agreement dengan AFD Prancis.
"Proyek kerja sama ini dapat membantu pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap yang ramah lingkungan di kawasan pelabuhan perikanan. Ini juga memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta memajukan sektor kelautan dan perikanan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/6).
Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin pun berkesempatan mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta (9/6). Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk melihat aktivitas perikanan tangkap dan meninjau fasilitas pelabuhan perikanan di kawasan Muara Baru Jakarta Utara.
Zaini mengatakan PPS Nizam Zachman Jakarta adalah salah satu pelabuhan perikanan dengan keunggulan nilai ekspor terbesar di Indonesia.
"Selain fasilitasnya cukup memadai, PPS Nizam Zachman juga memiliki keunggulan akses ekspor yang mudah. Tak hanya dekat dengan pelabuhan umum Tanjung Priok, juga dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Annick berharap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah pesisir. Dia menuturkan, permasalahan sektor kelautan dan perikanan yang dialami Indonesia tidak jauh berbeda dengan Prancis.
"Saya mengapresiasi langkah Indonesia memberantas illegal fishing karena kelestarian ekosistem laut penting untuk kita jaga agar terus berkelanjutan," tandasnya.
Sebelumnya Menteri Annick bersama Menteri Trenggono telah menandatangani tiga naskah kerja sama kemaritiman. Tiga kesepakatan kerja sama yang dimaksud meliputi Letter of Intent (LOI)/Peryataan Kehendak tentang Pembentukan Dialog Maritim Bilateral RI-Prancis, Joint Statement/Pernyataan Bersama tentang Pengembangan Program Kerja Sama Kelautan dan Perikanan Indonesia-Prancis serta LOI tentang Pembangunan Pelabuhan Ramah Lingkungan di Indonesia. (OL-8)