Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
INDEKS-indeks utama Wall Street beragam pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (28/5), karena data yang menunjukkan perbaikan di pasar tenaga kerja membantu meningkatkan ekspektasi pemulihan ekonomi dan mendorong rotasi kecil ke arah saham-saham yang lebih mungkin diuntungkan dari rebound ekonomi.
Indek Dow Jones Industrial Average bertambah 141,59 poin atau 0,41 persen, menjadi menetap di 34.464,64 poin. Indeks S&P 500 terdongkrak 4,89 poin atau 0,12 persen, menjadi berakhir di 4.200,88 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun tipis 1,72 poin atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 13.736,28 poin.
Baca juga: Wall Street Menguat Imbas Kecemasan Inflasi yang Mereda
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor industri dan keuangan masing-masing menguat 1,37 persen dan 1,19 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor utilitas tergelincir 0,66 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru turun lebih besar dari yang diharapkan pekan lalu ke level terendah 14-bulan di 406.000 saat pembatasan pandemi terus dicabut, sementara laporan terpisah menunjukkan pengeluaran bisnis untuk peralatan bertambah cepat.
Data tersebut membantu mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, dengan imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai tinggi 1,625 persen dan merusak daya tarik saham-saham dengan pertumbuhan lebih tinggi seperti teknologi, sementara membantu mereka yang dipandang lebih mungkin mendapatkan keuntungan dari peningkatan ekonomi seperti saham keuangan dan saham berkapitalisasi kecil.
Baca juga: Saham Teknologi Dorong Kenaikan Wall Street
Namun, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun tetap dalam kisaran selama beberapa hari, yang membantu menjaga kekhawatiran inflasi tetap terkendali dan membatasi rotasi di dalam sektor-sektor.
Investor telah mengamati dengan cermat data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve untuk tanda-tanda inflasi yang tak terkendali dan kemungkinan bank sentral dapat mulai menarik kembali langkah-langkah stimulus masifnya.
“Saat Anda melihat klaim pengangguran yang benar-benar menunjukkan bahwa kami terus membuat kemajuan, jika kami mendapatkan laporan pekerjaan yang kuat di rilis berikutnya yang akan memberikan beberapa dukungan, sampai saat itu masih ada ketidakpastian, jadi menurut saya tidak banyak momentum baik,” kata Brad McMillan, kepala investasi untuk Commonwealth Financial Network, di Waltham, Mass.
“Kami telah meminta The Fed keluar dan mengatakan kami akan terus mendukung banyak hal, tetapi sekarang kami mulai sedikit gelisah, itu jelas menghambat.”
Baca juga: Wall Street Tertolong Naiknya Saham Teknologi
Pembuat pesawat AS Boeing terangkat 3,87 persen memimpin Dow lebih tinggi setelah saingannya dari Eropa Airbus menguraikan peningkatan hampir dua kali lipat dalam produksi, mengutip pemulihan yang kuat dalam penerbangan dari pandemi COVID-19.
Pemasok Boeing, General Electric melonjak 7,09 persen dan keduanya merupakan pendorong terbesar bagi sektor industri S&P, sektor berkinerja terbaik pada hari itu.
Investor sekarang akan melihat laporan pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat, itu adalah ukuran inflasi pilihan bank sentral untuk target jangka panjang 2,0 persen.
Pejabat Fed telah berulang kali menyatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa bank sentral belum siap untuk menyesuaikan dukungan moneternya, meskipun beberapa pihak menyatakan mereka terbuka untuk mulai membahas pengurangan pembelian obligasi. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Harga Emas Mulai Turun Akibat Aksi Ambil Untung
PENETAPAN kembali Zarof Ricar sebagai tersangka kasus korupsi oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung dinilai belum cukup
Laba bersih BPKH Limited sebesar 3,6 juta Riyal Saudi atau setara Rp15,5 miliar dari modal disetor sebesar 50,01 juta Riyal Saudi yang diterima penuh pada kuartal kedua tahun 2024.
PEKERJA adalah aset utama. Melalui lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif, perusahaan perlu membangun fondasi kokoh bagi pertumbuhan bisnis dan peningkatan kualitas layanan.
Dengan Integrated Foreign Exchange Feature QLola by BRI, Anda bisa mendapatkan cara cerdas untuk menangani transaksi mata uang asing langsung melalui platform digital.
Memilih software bisnis bukan lagi sekadar keputusan operasional, melainkan keputusan strategis yang dapat menentukan arah pertumbuhan jangka panjang bisnis Anda
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,26% menjadi Rp16.216 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.258 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 9 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 43 poin atau 0,27% menjadi Rp16.249 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.206 per dolar AS.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 33 poin atau 0,20% menjadi Rp16.218 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.185 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 2 poin atau 0,01% menjadi Rp16.197 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 10 poin atau 0,06% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved