Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gobel: Produk UMKM Harus Jadi Produk Global

Mediaindonesia.com
19/3/2021 10:59
Gobel: Produk UMKM Harus Jadi Produk Global
Anggota DPR Rachmat Gobel melakukan kunjungan kerja ke Jember, Jawa Timur.(Ist)

WAKIL Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan produk UMKM harus bisa menjadi produk gobal.

"Selain menjadi tuan di negerinya sendiri, produk UMKM harus menjadi produk global," kata Gobel, Kamis (18/3).

Politisi Partai NasDem itu melakukan kunjungan kerja ke Jember, Jawa Timur. Ia melakukan pertemuan dengan produsen dan petani edamame, cerutu, padi, dan kedelai.

Dari paparan dan dialog tersebut, Gobel yang memiliki kepedulian tinggi terhadap UMKM itu selalu menekankan pentingnya inovasi, perlindungan, dan pengembangan usaha mereka.

Baca juga: NasDem Minta Pemerintah Hati-hati Soal Keran Impor Beras

Sejak 1992-1994, di Jember, dikembangkan edamame yang berasal dari Jepang. Kacang yang masih satu keluarga dengan kedelai itu merupakan produk pertanian yang dijadikan makanan cemilan.

Edamame lebih lembut dan lebih manis dibandingkan dengan kedelai. Selain itu edamame juga tidak memiliki bulu yang tebal seperti kedelai. Setelah bisa beradaptasi, edamame mulai bisa tumbuh dengan baik di Jember.

Sejak 2009, Jember mengekspor edamame ke Jepang dengan rata-rata 4 ribu ton per tahun. Indonesia menempati urutan keempat setelah Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Selain ke Jepang, edamame Jember juga diekspor ke Amerika Serikat, Eropa, dan Afrika.

Gobel mengapresiasi kesuksesan Jember dalam mengembangkan edamame. Ia menyarankan agar melakukan diversifikasi produk dari edamame ini. Misalnya, menjadi kacang sebagai pelengkap penganan kacang tanah. Karena cemilan kacang tanah ternyata sebagian hasil impor. Selain itu juga bisa dibuat jus mame.

Ekonomi berbasis pertanian ini, kata Gobel, sangat penting bagi kemajuan bangsa.

"Selain untuk kedaulatan pangan, juga terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional dan menyerap banyak tenaga kerja," kata Gobel.

Di Jember, pertanian dan pengolahan edamame bisa menyerap 9.510 tenaga kerja. Sedangkan lahan tanamnya mencakup 1.850 hektare. Yang terbesar adalah milik PT Mitratani Duatujuh dan sisanya milik mitra petani.

Gobel juga melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan cerutu BIN Cigar. Kerajinan cerutu ini telah ada sejak tujuh tahun lalu.

Pada 1970 dan 1980-an, Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik, bahkan diekspor ke negara-negara penghasil cerutu dunia. Namun, kemudian harga tembakau hancur karena Indonesia mengimpor tembakau. Kini mereka mulai mengembangkan cerutu sendiri. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya