Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Inka Bakal Bangun Pabrik Kereta Api di Afrika

Insi Nantika Jelita
18/11/2020 15:51
Inka Bakal Bangun Pabrik Kereta Api di Afrika
Kereta buatan PT Inka(ANTARA FOTO/Siswowidodo)

DIREKTUR Utama PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka Budi Noviantoro menuturkan, pihaknya bakal membangun pabrik kereta api di Afrika. Menurutnya, pembangunan tersebut karena kebutuhan atau demand kereta api cukup besar.

"Untuk Afrika kemungkinan besar kita akan bangun pabrik disana. Ini untuk cover kebutuhan lintas (kereta api) diAfrika yang cukup besar," kata Budi dalam acara Ngopi BUMN secara virtual, Rabu (18/11).

Meski tidak mengatakan bakal didirikan di negara mana, Budi mengatakan, proyek transportasi di benua Afrika bakal berlangsung selama 30 tahun ke depan.

"Alhamdulillah fokus kita masuk ke pasar global lebih besar lagi di Afrika. Jadi, saat ini sudah masuk ada tiga negara Afrika yang sudah deal dengan Inka," tuturnya.

PT Inka, ungkapnya bakal menggandeng perusahaan lokal di Afrika untuk menyukseskan pembangunan pabrik kereta api. Budi menargetkan maksimal ada dua pabrik yang akan didirikan pihaknya.

Baca juga: BUMN Ingin Bangun Markas Besar di Luar Negeri

"Kami akan gandeng bersama-sama dengan perusahaan lain untuk menset-up pabrik mungkin satu atau dua pabrik. Mereka punya banyak tambang di sana dan kita bantu membuat infrastruktur utamanya," jelas Budi.

Untuk peluang di benua Afrika, Budi menjelaskan proyek besar dalam 30 tahun ke depan tertera pada peta ABED atau African Belt Economic Development.

Adapun tujuan dari ABED tersebut ialah menghubungkan negara-negara yang selama ini tidak bisa menjual dan tidak bisa mentransfer komoditas atau hasil-hasil mereka ke luar negeri. Budi mencontohkan, seperti jalur kereta dari Mali-Senegal ada 1.929 Km yang harus di-upgrade.

"Kemudian Burkina Faso-Pantai Gading kira2 622 Km dan seterusnya, yang paling besar adalah masuk di area DRC Kongo. Di DRC Kongo, mereka minta lagi untuk double track bisa saja 11.000 Km, ini di sekitaran Kongo saja," ungkap Budi.

Selain di Afrika, Budi menuturkan, INKA juga mengincar pasar Amerika Latin, seperti negara Guyana, Suriname, dan Honduras yang sudah pernah datang ke kantor INKA

"Negara tersebut sudah mulai bosan dengan produk China. Meski jaraknya cukup jauh (dengan Indonesia), tapi pasar yang memungkinkan bisa dimasuki itu Inka," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya