Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Menaker Berupaya Pulangkan 6.800 PMI di Malaysia

M. Ilham Ramadhan Avisena
17/6/2020 10:46
Menaker Berupaya Pulangkan 6.800 PMI di Malaysia
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia berdiri di geladak KM Dharma Rucitra 9 di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalbar(ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG)

SEBANYAK 6.800 pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia akan dipulangkan pemerintah Indonesia. Pemulangan dilakukan lantaean ribuang PMI tersebut bekerja melalui jalur ilegal.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melalui keterangan resmi, Rabu (17/6) menuturkan, ribuan PMI tersebut kini menjadi tahanan imigrasi otoritas Malaysia. 

Pemulangan ribuan PMI tersebut diambil sebagai bentuk perlindungan dari pemerintah Indonesia.

"Kami akan memulangkan PMI yang ada di tahanan imigrasi sebagai upaya pelindungan kepada PMI," ujar Ida.

"Setelah kami identifikasi, kita akan bicarakan teknisnya (pemulangannya). Karena jumlahnya ribuan, maka pemulangan PMI dilakukan secara bertahap," sambung dia.

Ida meminta kepada pemerintah Malaysia untuk menjaga ribuan PMI selama ditahan pihak imigrasi hingga proses pemulangan terimplementasi.

Baca juga: Kemenaker Wajibkan Perusahaan Atur Jam Kerja New Normal

Lebih jauh, Ida mengimbau agar warga negara Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri harus memiliki dokumen resmi guna mendapatkan perlindungan negara

"Hal ini juga harus menjadi pembelajaran bagi PMI nonprosedural sehingga mereka jika bekerja di luar negeri agar mengikuti prosedur sesuai ketentuan," kata Ida.

Dari sumber yang sama, Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hamzah Zainuddin menyatakan, pihaknya selalu membuka lebar pintu bagi PMI jika mau kembali bekerja di Malaysia selama memiliki dokumen yang legal.

"Kalau misalnya PMI sudah balik pulang ke Indonesia, namun bila mereka ingin kembali bekerja di Malaysia harus melalui prosedur yang legal. Saya tidak akan mem-black list mereka, tidak. Yang penting mereka mau masuk secara legal," terangnya. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya