Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Berkurban untuk Berkorban

17/6/2024 05:00

HARI Raya Idul Adha merupakan hari ketika umat Islam melaksanakan ibadah berkurban bagi yang mampu sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah tersebut mengandung makna yang lebih mendalam ketimbang sekadar menyisihkan harta untuk berkurban kambing, sapi, unta, atau hewan ternak lainnya.

Dalam ibadah yang kental dengan spirit pengorbanan itu ada prinsip kesetaraan dan semangat berbagi. Setelah hewan kurban disembelih, sebagian daging hewan akan diserahkan kembali ke orang yang berkurban.

Sisanya, dibagi-bagikan kepada orang-orang di sekitar, khususnya keluarga yang tidak mampu, baik muslim maupun nonmuslim. Semua orang di lingkungan orang-orang yang berkurban bisa bersama-sama menikmati daging hewan kurban.

Prinsip kesetaraan tersebut merupakan kepanjangan dari prinsip serupa yang dijunjung dalam prosesi puncak haji, yakni wukuf di Padang Arafah. Ketika wukuf, semua jemaah bukan hanya memakai pakaian yang serupa dalam kebersahajaan, melainkan juga di hadapan Sang Penguasa Alam, mereka semua setara. Yang membedakan hanya derajat keimanan dan ketakwaan.

Wukuf selalu diikuti dengan pelaksanaan penyembelihan kurban dari dam atau denda berupa hewan kurban yang diserahkan jemaah haji. Di hari yang sama pula hingga batas tiga hari berikutnya, umat muslim di seluruh dunia dianjurkan berkurban.

Spirit pengorbanan idealnya juga tidak lepas dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Berkorban berarti merelakan apa yang menjadi kesayangan atau bahkan mengeyampingkan ambisi pribadi demi kepentingan yang lebih luas.

Para elite semestinya memberikan teladan pengorbanan untuk kemaslahatan rakyat. Bukan malah sebaliknya, menjadikan rakyat sebagai korban dari perilaku yang kerap menuntut privilege atau keistimewaan khusus.

Kita ingatkan kembali, perekonomian rakyat tidak sedang baik-baik saja. Indikator ekonomi makro memang menunjukkan angka-angka yang cukup baik atau jika menurut Presiden Joko Widodo, 'perekonomian nasional sedang segar'. Namun, nyatanya puluhan juta wajah rakyat masih lesu. Jumlah hewan kurban yang disembelih tahun ini di seantero negeri, misalnya, menurun bila dibandingkan dengan Idul Adha tahun lalu. Itu cermin melemahnya daya  beli.

Sebagian masyarakat menengah maupun kelompok ekonomi bawah terimpit oleh pergerakan harga-harga pangan yang bak roller coaster. Ditambah tekanan biaya pendidikan untuk anak-anak yang masih ditambah prospek berbagai potongan upah yang jelas akan semakin menggerus daya beli. Di sisi lain, nyaris tidak ada perbaikan di sisi pendapatan karena penaikan upah minimum yang sangat tipis.

Di tengah kehidupan perekonomian rakyat yang masih berat, seruan berkurban sangatlah selaras. Lewat spirit Idul Adha, masyarakat menguatkan semangat berbagi dan menebalkan toleransi. Dalam spirit itu pula para elite, termasuk penguasa, dituntut lebih peka terhadap potensi kebijakan atau langkah-langkah politik yang mengorbankan rakyat.

Seperti makna Idul dari bahasa Arab yang berarti 'kembali' dan Adha yang artinya 'kurban', spirit pengorbanan dengan segala hikmah yang menyertainya harus kembali dilaksanakan, bahkan terus diulang. Bagi masyarakat, Idul Adha terus mengasah kepekaan sosial dan bagi para pemimpin agar lebih bijak mengelola kepentingan rakyat.  
 



Berita Lainnya
  • Amnesti bukan untuk Koruptor

    25/8/2025 05:00

    KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Immanuele 'Noel' Ebenezer Gerungan dan 10 orang lainnya sebagai tersangka.

  • Potret Buram dari Sukabumi

    23/8/2025 05:00

    TRAGEDI memilukan datang dari Sukabumi, Jawa Barat.

  • Bersih-Bersih Total Kemenaker

    22/8/2025 05:00

    DUA kasus besar yang terjadi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat ini tidak bisa dianggap remeh.

  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.