Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jokowi Ketemu Mega? SBY Ketemu Mega?

06/5/2024 20:00

ADA yang tidak pas dengan hubungan elite di negeri ini. Hubungan para presiden ibarat minyak dengan air, sulit menyatu. Para mantan presiden seperti saling mengambil jarak.

Karena itu, gagasan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk presidential club yang beranggotakan para mantan presiden dan presiden yang sedang memerintah patut diapresiasi. Ada banyak faedah bagi kelanjutan pemerintahan mendatang dan kehidupan berbangsa jika gagasan ini dapat diwujudkan.

Publik berharap sebagai orang yang pernah memimpin negeri ini, para mantan presiden bisa memberikan sumbangsih pemikiran mereka melalui ajang itu untuk mengatasi persoalan bangsa.
Namun, pembentukan presidential club bakal membentur tembok tebal nan tinggi.

Tembok itu bernama hubungan Jokowi dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri, juga hubungan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati Soekarnoputri. Hubungan  Jokowi dengan Megawati bahkan dinilai kian sulit direkatkan kembali karena banyak yang membingkainya dengan sebutan 'pengkhianatan' politik dari Jokowi sebagai kader partai kepada ketua umum partai yang membesarkan namanya dan keluarganya di kancah politik.

Adapun hubungan SBY dan Megawati belum sepenuhnya pulih meski keretakan sudah dilalui selama dua puluh tahun. Berbagai upaya mendamaikannya berakhir nihil karena ada sikap pribadi yang tidak kunjung bisa dilumerkan.

Karena itu, jika Prabowo hendak merealisasikan gagasan presidential club, ia lebih dulu harus dapat merobohkan tembok tebal nan tinggi tersebut. Prabowo mesti sanggup memulihkan kembali hubungan Megawati Soekarnoputri dan SBY yang membeku dan terputus sejak SBY menggantikan Megawati dari kursi presiden pada 2004.   

Tugas berikutnya yang harus dituntaskan Prabowo supaya presidential club dapat terbentuk adalah merekatkan kembali silaturahim Megawati dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sudah menjadi rahasia umum jika hubungan keduanya memanas sejak Presiden Jokowi yang merupakan kader PDIP mendukung pasangan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan anaknya Gibran dalam pemilihan presiden lalu.

Renggangnya hubungan keduanya terlihat jelas pada momen Lebaran lalu. Jokowi dan Megawati tidak bersilaturahim hingga saat ini. Jokowi tidak menemui Mega, padahal pada Lebaran di tahun-tahun sebelumnya dia selalu bertemu dengan ketua umum partainya itu.

Sebaliknya, Jokowi menggelar open house di Istana Kepresidenan Jakarta. Ia mengundang semua masyarakat ke istana. Di hari kedua, dia menjamu presiden terpilih Prabowo Subianto di Istana sebelum kemudian terbang ke Medan untuk menemui anak, menantu, dan cucunya.

Di sisi lain, pihak di sekeliling Megawati dianggap menghalang-halangi Jokowi bertemu Megawati dengan alasan mengada-ada menurut pihak Istana. Seperti dikatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiarto, Jokowi harus menemui pimpinan ranting PDIP terlebih dahulu sebelum bisa menemui Mega.

Dengan posisinya yang memiliki hubungan baik ke semua mantan presiden, Prabowo diharapkan bisa mencairkan hubungan para mantan presiden tersebut supaya mereka semua bisa hadir di presidential club.
Upaya Presiden Terpilih Prabowo Subianto mencairkan kebekuan para mantan presiden tersebut bisa menjadi ujian pertama baginya untuk merangkul semua elemen bangsa.

Namun, jangan lupakan pula, bahwa ada tugas yang lebih penting yakni menakhodai bangsa ini melewati gelombang berbagai persoalan. Bila memang ide presidential club kian hari kian terjal, publik, juga Prabowo, boleh mengabaikan semua itu. Toh, apa pentingnya meyakinkan semuanya  bertepuk dua tangan bila faktanya selalu bertepuk sebelah tangan.
 



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.