Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Saatnya Move On Bukan Baperan

24/4/2024 23:40

PENETAPAN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pagi tadi menandai berakhirnya proses politik pencarian calon pemimpin bangsa. Akhirnya rakyat Indonesia punya pemimpin baru yang akan dilantik pada Oktober 2024 nanti.

Penetapan itu dilakukan setelah gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).

KPU menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang atas dua pasangan calon lainnya dengan selisih cukup jauh, dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,59% dari 164.227.475 suara sah nasional Sementara itu, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengantongi 40.971.906 suara atau 24,95% dari seluruh suara sah nasional. Terakhir, capres-cawapres nomor Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat 27.040.878 suara atau 16,47% dari seluruh suara sah nasional.

Meski tahapan pemilu diwarnai tudingan kecurangan dan keberpihakan pemerintah, faktanya pemilu berhasil dilalui dengan aman. Pilihan-pilihan berbeda dalam pemilu tak membuat anak bangsa terpecah. Rakyat kian terdidik dalam tiap kali gelaran Pilpres sejak sistem pemilihan langsung dimulai pada 2004. Rakyat telah merasakan sendiri kerugiannya jika perbedaan pilihan dalam pemilu dibawa ke ranah bermasyarakat.

Karena itu, kecerdasan berpolitik yang kian mengkristal dalam Pilpres 2024 mesti disyukuri bersama dan terus ditegakkan pada pikpres-pilpres berikutnya. Semua mesti paham pilpres hanyalah cara, bukan tujuan dari berdemokrasi. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, itu tujuan akhir kita berdemokrasi.

Kecerdasan berpolitik rakyat itu tentunya tak lepas dari langkah para elit politik yang menjadi panutan mereka. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, contohnya, yang tadi pagi ikut hadir dalam penetapan hasil Pilpres 2024. Tak cuma mendengarkan pengumuman KPU atas hasil kekalahan mereka, Metro TV, Anies-Muhaimin justru terlibat percakapan yang hangat dan penuh tawa dengan Prabowo-Gibran.

Potret kedewasaan dan kebesaran hati ditunjukkan oleh empat elite politik tersebut. Momen itu sekaligus menunjukkan the game is over dan saatnya move on ke masalah bangsa lebih penting.

Sayangnya momen bersatu dalam kehangatan para elit politik itu tak dihadiri oleh Ganjar-Mahfud. Jika ketiga pasangan peserta Pilpres 2024 itu bisa berkumpul di momen tersebut, hal itu tentunya akan membentuk opini masyarakat bahwa proses pilpres sudah benar-benar usai. Tak ada lagi kekecewaan, apalagi baper-baperan.

Kompetisi dalam pilpres memang membutuhkan sosok yang punya sikap kenegarawanan yang tinggi. Bukan seperti manusia biasa, para calon pemimpin ialah sosok super yang siap menang dan siap kalah. Mereka mampu menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya, bukan memperjuangkan kepentingan partai.

Apalagi masalah yang tengah dihadapi bangsa ini sedang berat-beratnya. Di saat korupsi masih sulit diredam, ekonomi pun masih morat-marit.

Lembaran baru memang mesti dibuka. Terlalu lama terpaku di satu lembaran hanya akan membuat masalah bangsa ini makin lama diselesaikan. Saatnya beralih ke lembaran berikutnya.



Berita Lainnya
  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.

  • Membuka Pintu Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.

  • Main Hajar Rekening ala PPATK

    01/8/2025 05:00

    ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.

  • Masih Berburu Harun Masiku

    31/7/2025 05:00

    KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.

  • Indonesia Rumah Bersama

    30/7/2025 05:00

    Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.

  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.

  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.

  • Atasi Karhutla Butuh Ketegasan

    26/7/2025 05:00

    NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.

  • Jaga Kedaulatan Digital Nasional

    25/7/2025 05:00

    Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.

  • Ini Soal Kesetiaan, Bung

    24/7/2025 05:00

    EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.

  • Koperasi Desa versus Serakahnomics

    23/7/2025 05:00

    SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. 

  • Laut bukan untuk Menjemput Maut

    22/7/2025 05:00

    MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.

  • Mengkaji Ulang IKN

    21/7/2025 05:00

    MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.

  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.