Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Narasi Paksaan Pilpres Satu Putaran

28/12/2023 21:00

NARASI dan gerakan salah satu kubu pasangan calon yang terus menyorong-nyorongkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 cukup berlangsung satu putaran, kiranya kian terbentur tembok realitas. Memaksakan pilpres satu putaran sama saja dengan mengebiri rasionalitas dan kehendak rakyat.

Bukan hal yang mesti ditutup-tutupi bahwa sekarang ini yang paling getol mengagendakan gerakan pilpres satu putaran ialah kubu pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka ingin menang satu putaran demi segera dapat merealisasikan narasi keberlanjutan yang mereka gadang-gadang selama ini. 

Selain itu, barangkali, ada ketakutan tidak dapat memenangi kompetisi jika pilpres berlangsung dua putaran. Karena itu, dengan segala daya upaya harus 'memaksakan' pilpres satu putaran, meskipun cara yang ditempuh seringkali tidak masuk akal. 

Salah satunya, kalau mau menyebut contoh, ialah cicitan Fahri Hamzah, Waketum Partai Gelora Indonesia, salah satu parpol pendukung Koalisi Indonesia Maju, yang secara terang-terangan mengajak masyarakat aklamasi mendukung Prabowo-Gibran. Bukankah itu ajakan yang mengada-ada dan menunjukkan keinginan yang berlebihan demi pilpres satu putaran? 

Faktanya, hari ini kemungkinan pilpres satu putaran semakin menjauh. Setidaknya bila merujuk pada hasil survei terkini dari sejumlah lembaga, tidak ada pasangan capres-cawapres yang mendominasi elektabilitas. Yang justru tampak dari hasil-hasil survei itu, tingkat kompetitif antara tiga paslon masih berlangsung cukup ketat.

Itu fakta di atas kertas. Di sisi yang lain, fakta di lapangan juga tidak bisa ditutupi bahwa distribusi dukungan dan antusiasme masyarakat semakin terlihat merata. Faktor ketajaman dan pola pendekatan tiap-tiap paslon dalam melakukan kampanye ikut berpengaruh terhadap distribusi dukungan itu secara riil.

Tawaran gagasan dan program yang kuat, yang terus dikomunikasikan melalui metode kampanye mutakhir, diyakini mampu memengaruhi persepsi dan opini sebagian pemilih. Di saat bersamaan, modal pendekatan kampanye yang efektif itu nyatanya juga berhasil mengontra narasi pilpres satu putaran yang terus didengungkan.  

Hal tersebut setidaknya sudah ditunjukkan oleh kampanye pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Lewat dua konsep kampanye dialogis yang autentik, Desak Anies dan Slepet Imin, terbukti mereka mampu menarik antusiasme publik yang tinggi. Mereka menawarkan pandangan dan opini baru, bahkan kepada publik yang belum menyatakan pilihan atau berpotensi golput.

Artinya, ada harapan besar dari sebagian publik akan munculnya alternatif pilihan sekaligus alternatif pandangan, tidak melulu soal keberlanjutan. Di antara yang menginginkan keberlanjutan, jangan lupa, ada pula masyarakat yang berekspektasi akan hadirnya perubahan.

Karena itu, sangat tidak elok bila ada pihak yang masih terus memaksa-maksa narasi pilpres jalur cepat tanpa mengindahkan suara rakyat. Sesungguhnya, pilpres dua putaran yang berjalan fair dan dalam prosesnya mampu mencerdaskan pemilih, akan jauh lebih baik ketimbang memaksakan pilpres satu putaran yang justru berpotensi berlangsung manipulatif.



Berita Lainnya
  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.

  • Atasi Karhutla Butuh Ketegasan

    26/7/2025 05:00

    NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.

  • Jaga Kedaulatan Digital Nasional

    25/7/2025 05:00

    Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.

  • Ini Soal Kesetiaan, Bung

    24/7/2025 05:00

    EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.

  • Koperasi Desa versus Serakahnomics

    23/7/2025 05:00

    SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. 

  • Laut bukan untuk Menjemput Maut

    22/7/2025 05:00

    MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.

  • Mengkaji Ulang IKN

    21/7/2025 05:00

    MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.

  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.

  • Rumah Sakit Asing bukan Ancaman

    18/7/2025 05:00

    DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.

  • Kerja Negosiasi belum Selesai

    17/7/2025 05:00

    AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

  • Setop Penyakit Laten Aksi Oplosan

    16/7/2025 05:00

    BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.

  • Revisi KUHAP tanpa Cacat

    15/7/2025 05:00

    DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.

  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.