Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Benda Bersejarah Guru Kehidupan

10/7/2023 05:00
Benda Bersejarah Guru Kehidupan
Ilustrasi MI(MI/Duta)

HARI ini, pemerintah Kerajaan Belanda akan mengembalikan 472 objek benda budaya penting peninggalan sejarah kepada Indonesia, yang dibawa secara tidak sah dan diperoleh secara paksa atau dengan penjarahan selama masa kolonialisme.

Penyerahan benda-benda tersebut akan berlangsung di Museum Nasional Etnologi di Leiden, Belanda. Benda-benda budaya yang dikembalikan, antara lain 335 item harta karun Lombok, 4 arca Singasari, sebilah keris dari Klungkung, Bali, dan 132 benda seni rupa modern dari Bali yang dikenal sebagai koleksi Pita Maha. Benda-benda tersebut selama ini menjadi koleksi Museum Nasional Kebudayaan Dunia di Leiden dan Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda.

Ini memang bukan pertama kali Belanda mengembalikan harta karun Indonesia. Sebelumnya, pemerintah Belanda telah mengembalikan 1.500 benda budaya yang disimpan di Museum Prinsenhof di Delft. Belanda juga mengembalikan keris Pangeran Diponegoro saat kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Mazima pada 10-13 Maret lalu.

Saat ini diperkirakan masih ada ratusan ribu benda budaya bersejarah yang disimpan di museum-museum ‘Negeri Kincir Angin’, seperti di Tropenmuseum, Amsterdam; Museum Volkenkunde, Leiden; dan Museum Afrika, Nijmegen.

Termasuk yang dituntut untuk dikembalikan oleh pemerintah Indonesia ialah tulang yang digali di Jawa pada abad ke-19 oleh ahli paleoantropologi Belanda Eugène Dubois, yang dikenal sebagai manusia Jawa. Jumlah tulang belulang yang disimpan di Museum Naturalis itu diperkirakan mencapai puluhan ribu.

Mengapa pengembalian benda-benda bersejarah ini penting? Benda-benda bersejarah itu bukan hanya bagian dari masa lalu. Sejarah adalah guru kehidupan, historia vitae magistra, kata sejarawan dunia Herodotus. Kepulangan kembali benda-benda bersejarah tersebut merupakan bakal kekayaan dan khazanah budaya bangsa. Benda-benda sejarah tersebut juga bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan dan bukti nyata peristiwa sejarah yang terjadi di negeri ini bagi generasi mendatang. Lalu dari sisi ekonomi, kehadiran benda-benda peninggalan masa lampau bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Bagi bangsa sendiri, benda-benda bersejarah bisa menjadi pemersatu bangsa bahwa kita pernah dijajah dan bersatu untuk keluar dan merdeka dari penjajahan tersebut. Banyak benda bersejarah yang dibawa kabur ke Belanda merupakan kebanggaan identitas (pride identity), yakni simbol-simbol perlawanan melawan kolonialisme. Jangan sampai kebanggaan identitas bangsa itu disimpan di negeri orang.

Namun, yang perlu pula diingat ialah semangat pengembalian benda-benda bersejarah tersebut juga harus diiringi dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, merawat, dan menjaganya. Benda-benda yang tak ternilai harganya itu jangan hanya teronggok menjadi benda-benda usang dan akhirnya lapuk dimakan usia. Saat ini, dari 196 ribu item koleksi di Museum Nasional, belum sampai separuh yang diidentifikasi asal-usulnya. Perlu diingat, tidak semua benda bersejarah yang dikembalikan memiliki catatan lengkap.

Sekembalinya ke Tanah Air, jangan sampai benda-benda sangat penting tersebut malah diabaikan, bahkan hilang dijarah. Ingat, Museum Nasional pernah dicuri. Sejumlah lukisan dan keramik kuno yang nilainya miliaran rupiah ternyata ada di luar negeri. Begitu juga kepala patung Buddha yang dipotong dari stupa Candi Borobudur, ternyata sudah disimpan di museum di luar negeri.

Benda bersejarah tak sekadar benda masa lampau, tetapi bisa menjadi pelajaran membangun karakter bangsa, jati diri bangsa. Karena itu, kita jangan lalai menjaga guru kehidupan bangsa tersebut.



Berita Lainnya
  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.