Memastikan Stabilitas

04/2/2023 05:00
Memastikan Stabilitas
Ilustrasi MI(MI/Duta)

ADA hukum tak tertulis bahwa ekonomi dan politik tak mungkin terpisahkan. Keduanya berkelindan dan saling memengaruhi. Jika ingin ekonomi tumbuh baik, politik harus baik. Pun sebaliknya.

Bagi kita, prinsip dasar itu kian relevan saat ini karena dua alasan. Pertama, karena kita sedang dan terus melakukan pemulihan ekonomi yang ambruk akibat pandemi covid-19. Kedua, meski pandemi nyaris usai, bukan berarti keadaan dipastikan baik-baik saja. Kita sudah memasuki tahun politik yang berpotensi mempersulit situasi.

Pemilu, utamanya Pilpres 2024, memang disebut pesta demokrasi. Yang namanya pesta identik dengan kegembiraan. Itulah idealnya, itulah yang kita harapkan. Namun, pemilu juga arena kompetisi yang identik dengan rivalitas. Celakanya lagi, di negeri ini persaingan bisa kebablasan, sarat dengan perselisihan, bahkan memantik permusuhan dan perpecahan.

Bukannya sukacita layaknya pesta, pemilu sebagai perwujudan demokrasi justru dapat menghadirkan ketakutan. Politik bisa bergolak, stabilitas sebagai syarat utama keberlangsungan pembangunan pun terancam.

Pada konteks itu, kita sepakat, amat sepakat, dengan penegasan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia soal pentingnya stabilitas. Keduanya berbicara dalam Kuliah Umum Media Indonesia di Kompleks Media Group, Jakarta, kemarin. Sri Mulyani menyampaikan pemaparan bertajuk Kondisi Ekonomi dan Fiskal Indonesia di Tahun Politik. Adapun Bahlil memberikan kuliah umum berjudul Menggenjot Investasi di Tahun Sulit.

Sri Mulyani mengingatkan, Indonesia telah berulang kali menghelat pemilu sehingga sudah selayaknya pemilu tahun depan berlangsung lebih baik. Pemilu 2024 harus menjadi pesta demokrasi penuh kegembiraan, bukan perang demokrasi yang sarat pertengkaran dan pembelahan.

Sefrekuensi, Bahlil menyatakan tahun politik tak seharusnya membuat kegaduhan dan berujung pada instabilitas. Pemilu 2024 mesti menjadi ajang kompetisi yang bermartabat, yang berujung pada tetap terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

Stabilitas adalah keniscayaan. Ia tak bisa ditawar, pantang ditukar dengan apa pun, karena hanya dengan stabilitas, pemulihan dan pembangunan ekonomi bisa berlanjut di jalur yang benar.

Tanpa stabilitas, jangan harap investor mau berinvestasi. Tanpa stabilitas, jangan pernah punya asa pembangunan ekonomi sebagai instrumen untuk menyejahterakan rakyat sesuai yang kita harap.

Harapan dan peringatan Sri Mulyani dan Bahlil akan pentingnya stabilitas juga harapan kita semua. Sebagai asa bersama, ia harus diwujudkan bersama-sama. Sebagai regulator dan pengawas, misalnya, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu harus memastikan pemilu berlangsung jujur dan adil untuk menutup celah perselisihan.

Sebagai peserta, para kontestan baik partai politik, calon anggota legislatif, maupun calon presiden dan wakil presiden wajib berkompetisi secara kesatria. Bersainglah dengan elegan, jangan gunakan segala cara.

Kepada pemerintah, sudah saatnya tegas menindak para pemancing permusuhan. Jangan biarkan mereka, termasuk buzzer-buzzer sontoloyo, yang terus saja melontarkan narasi-narasi kebencian dan adu domba.

Yakinlah, jika pemerintah tegas, jika KPU dan Bawaslu profesional, jika kontestan dan para elite bersikap dewasa, rakyat akan bersikap sama. Seperti kata Sri Mulyani, ini adalah negara kita sendiri, besar, kecil, jatuh, bangun, rusak, maju, tergantung kita. Kitalah yang harus menciptakan stabilitas agar politik baik, ekonomi juga baik.



Berita Lainnya
  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.

  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.

  • Atasi Karhutla Butuh Ketegasan

    26/7/2025 05:00

    NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.

  • Jaga Kedaulatan Digital Nasional

    25/7/2025 05:00

    Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.

  • Ini Soal Kesetiaan, Bung

    24/7/2025 05:00

    EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.

  • Koperasi Desa versus Serakahnomics

    23/7/2025 05:00

    SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. 

  • Laut bukan untuk Menjemput Maut

    22/7/2025 05:00

    MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.

  • Mengkaji Ulang IKN

    21/7/2025 05:00

    MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.

  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.

  • Rumah Sakit Asing bukan Ancaman

    18/7/2025 05:00

    DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.

  • Kerja Negosiasi belum Selesai

    17/7/2025 05:00

    AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

  • Setop Penyakit Laten Aksi Oplosan

    16/7/2025 05:00

    BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.

  • Revisi KUHAP tanpa Cacat

    15/7/2025 05:00

    DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.

  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.