Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Bersatu Menghadapi Krisis

30/9/2022 05:00
Bersatu Menghadapi Krisis
(MI/Duta)

 

KENDATI pandemi covid-19 telah mereda, dunia tetap belum baik-baik saja. Bahkan, para pengamat memprediksi perekonomian dunia terancam krisis.

Konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina tidak hanya berakibat pada terganggunya rantai pasok pangan, tapi juga energi dan sektor keuangan. Ditambah kondisi perekonomian global pascapandemi yang belum sepenuhnya pulih. Situasi ini diibaratkan perfect storm, badai yang sempurna.

Dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2022, Senin (26/9), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan tekanan harga komoditas telah memicu peningkatan inflasi global, meski di beberapa negara mulai melambat. Inflasi Agustus, misalnya, di Brasil mencapai 8,7%, Inggris 9,9%, Eropa 9,1%, Jepang 3,0%, Tiongkok 2,5%, dan Amerika Serikat 8,3%.

Di samping itu, perlambatan aktivitas manufaktur global semakin dalam pada Agustus, terutama terjadi di negara-negara besar seperti Eropa, Tiongkok, dan AS.

Hal yang juga perlu diwaspadai, kata dia, ialah pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif, seperti penaikan suku bunga acuan Fed funds rate (FFR) sebesar 75 basis poin pada September 2022.

Hal itu membuat Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur BI 21-22 September 2022 juga memutuskan untuk menaikkan BI-7 days reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25% sebagai langkah untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Menkeu mengakui pemulihan ekonomi terus berlanjut, tetapi melambat di banyak negara. Meskipun demikian, kinerja ekonomi Indonesia masih tumbuh kuat.

Kinerja sektor eksternal Indonesia sangat positif, didukung neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus serta ekspor dan impor Agustus 2022 yang merupakan tertinggi sepanjang masa.

Aktivitas manufaktur Indonesia juga masih terus menguat dengan tekanan inflasi pada Agustus yang semakin berkurang. Peningkatan konsumsi listrik pun berlanjut, menunjukkan terus tumbuhnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih akan tumbuh lebih baik di 2022, sejalan dengan proyeksi yang dilakukan oleh lembaga internasional terkemuka seperti ADB (5,4%), IMF (5,3%), Bloomberg (5,2%), dan Bank Dunia (5,1%).

Jika melihat data-data di atas, kita memang sepatutnya tetap merasa optimistis. Kendati begitu, kewaspadaan juga penting. Presiden Jokowi bahkan tetap mengingatkan untuk bersiap menghadapi krisis global yang mungkin terjadi di tahun depan. Ia pun meminta Menkeu untuk menghemat penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Presiden memerintahkan bendahara negara memanfaatkan setiap rupiah dengan saksama. Jangan sampai anggaran dikeluarkan secara jorjoran. "Karena kita tidak boleh berpikir uang hanya untuk hari ini dan tahun ini, kita harus lihat tahun depan seperti apa,” ujarnya pada acara UOB Economic Outlook 2023 di Jakarta, kemarin.

Apa yang disampaikan Presiden kiranya sebagai bagian dari upaya memitigasi bencana keuangan yang mungkin terjadi di tahun depan.

Bisa jadi memang sudah seharusnya pemerintah mengerem pengeluaran yang tidak perlu, termasuk pembangunan infrastruktur yang bukan prioritas.

Tidak ada salahnya kebijakan gas dan rem yang diberlakukan saat pandemi covid-19, kembali diterapkan untuk menghadapi situasi perekonomian yang sulit seperti saat ini. Kita harus mendahulukan apa yang menjadi prioritas, seperti menjaga daya beli atau konsumsi masyarakat. Sebab, inilah salah satu faktor yang mengerakkan roda perekonomian dan menyelamatkan kita dari krisis selama ini.

Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan ialah menjaga kekompakan seluruh elemen bangsa. Ini penting, terutama untuk menjaga stabilitas, tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga sosial dan politik.

Spirit ini mesti dimulai dari teladan para pemangku kebijakan. Jangan ada satu kebijakan kementerian bertentangan atau bahkan bertolak belakang dengan kementerian lainnya sehingga membuat rakyat bingung.

Saat ini yang dibutuhkan ialah trust, kepercayaan satu sama lain. Bila para pemangku kebijakan kompak, semangat ini tentunya akan menular ke akar rumput. Seorang nakhoda, selihai apa pun dia, tidak akan mampu melewati badai jika tidak didukung seluruh awak kapalnya.

Oleh karena itu, kekompakan dan kolaborasi penting untuk menghadapi ancaman situasi semacam ini.



Berita Lainnya
  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.