Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UPAYA mereformasi birokrasi mendapatkan darah segar dengan masuknya Azwar Anas yang dipercaya Presiden Joko Widodo untuk mengomandoi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-Rebiro).
Bila melihat rekam jejak Azwar, penempatan itu tepat. Azwar Anas yang pernah menjabat Bupati Banyuwangi selama dua periode cukup dikenal dengan berbagai inovasi dan terobosan dalam hal pelayanan publik. Ia juga berhasil membuat sektor pariwisata Banyuwangi maju pesat melalui berbagai ajang kegiatan karnaval dan festival.
Atas prestasinya sebagai kepala daerah, Azwar juga pernah diganjar anugerah People of The Year 2019 oleh Metro TV. Ia menjadi satu dari segelintir kepala daerah terbaik di Tanah Air.
Presiden Jokowi sempat pula mempercayakan jabatan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Azwar menduduki jabatan itu sejak 13 Januari 2022.
Kini, ia masuk jajaran menteri Jokowi. Beban sebagai Menpan-Rebiro tidak enteng. Azwar memiliki waktu 10 tahun untuk mereformasi sektor pelayanan publik di Banyuwangi.
Akan tetapi, di Kabinet Indonesia Maju, hanya tersisa waktu dua tahun baginya untuk menuntaskan tunggakan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintahan. Kali ini pun, lingkup kerjanya jauh lebih luas, meliputi penyelenggaraan birokrasi di pemerintahan pusat hingga pembinaan birokrasi daerah.
Bila bicara mengenai birokrasi, pikiran kita tentu langsung tertuju pada bidang pelayanan publik. Selanjutnya yang tercetus ialah layanan yang lamban dan berbelit-belit.
Di birokrasi masih melekat adagium 'kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah'. Di situ pula korupsi potensial untuk terus tumbuh subur.
Proses layanan sengaja diperlambat untuk membuka kesepakatan-kesepakatan di bawah meja. Jabatan publik diperjualbelikan, pengadaan barang dan jasa sarat praktik rasuah, hingga gratifikasi pun masih dianggap biasa.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2021 merilis Indeks Integritas Nasional 2021 yang diukur melalui Survei Penilaian Integritas (SPI). Survei dilakukan terhadap 98 kementerian/lembaga, 34 provinsi, dan 508 kabupaten/kota dengan responden sebanyak 255.010 orang.
Skor nasional yang didapat 72,43. Skor itu di atas target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, yakni 70.
Meski begitu, skor tersebut juga menunjukkan bahwa hampir 30% bagian di institusi birokrasi masih koruptif. Maka tidak mengherankan bila kepala daerah secara bergilir terjerat kasus korupsi.
Seakan tidak ada putusnya, setiap tahun ada saja yang tertangkap tangan korupsi. Pun demikian dengan penyelenggara negara lainnya.
Perubahan sistem pelayanan publik atau tata kelola pemerintahan dari konvensional menjadi elektronik atau digitalisasi saja belum cukup.
Ada persoalan mental yang sangat membutuhkan perbaikan.
Mental lama para birokrat yang gila hormat dan korup harus diubah menjadi mental melayani dan bersih. Seluruh aparatur negara, tidak terkecuali presiden, mesti betul-betul menyadari bahwa mereka merupakan pelayan rakyat.
Azwar yang dikenal sebagai bupati yang melayani rakyat, tentu kita harap, memahami persoalan mental tersebut. Pengalamannya dapat menjadi rujukan untuk memperbaiki dan mereformasi birokrasi dalam skala lebih besar.
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.
PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.
SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.
UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.
PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.
DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.
DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.
PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.
JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.
PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.
CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.
PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.
SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.
Para guru besar fakultas kedokteran juga menganggap PPDS university-based tidak diperlukan mengingat saat ini pendidikan spesialis telah berbasis rumah sakit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved