Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Saatnya Setop PTM 100%

03/2/2022 05:00
Saatnya Setop PTM 100%
Ilustrasi MI(MI/Duta)

 

 

GELOMBANG ketiga covid-19 di Indonesia, kalaupun belum mau dikatakan sudah terjadi, nyaris tak bisa dihindari. Bahkan kata sebagian pakar pintu menuju gelombang ketiga itu sudah di depan mata. Ini ditunjukkan dengan banyaknya indikator yang mengarahkan kita ke kondisi tersebut.

Yang pertama tentu saja dari penambahan kasus harian covid- 19. Peningkatannya begitu tajam dan cepat, terutama dalam dua minggu terakhir. Bahkan kemarin, Rabu (2/2), covid-19 di Tanah Air bertambah 17.895 kasus. Sehari sebelumnya juga sudah tinggi, yaitu 16.021 kasus.

Indikator kedua ialah positivity rate. Secara harian, positivity rate tes PCR dalam periode dua minggu ini sangat tinggi. Rata-rata di atas 10%, bahkan pernah sampai 24% pada Minggu (30/1). Teramat jauh di atas standar WHO yang sebesar 5%.

Berikutnya terkait dengan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) yang di sejumlah daerah juga melonjak cepat. Di Jakarta contohnya, BOR isolasi kini sudah menyentuh 60%, BOR ruang rawat RS 52%, dan BOR ICU 28%. Rata-rata nasional, BOR terus merangkak naik, saat ini di angka 13,89%.

Suka tidak suka, saat ini kita sedang menyongsong situasi darurat. Seperti prediksi pemerintah, puncak covid-19 yang dipicu penyebaran varian omikron di Indonesia terjadi antara medio Februari hingga Maret 2022.

Perkiraan angkanya pun bisa membuat kita bergidik. Menteri Kesehatan bilang varian omikron punya kemampuan menyebar tiga hingga enam kali lebih banyak ketimbang varian delta.

Artinya, kalau kita hitung secara matematika, pada puncaknya nanti penambahan kasus covid-19 di Tanah Air paling sedikit bisa mencapai 150 ribu kasus per hari. Itu ialah tiga kali angka tertinggi harian saat varian delta mengganas sekitar 54 ribu kasus. Kalau kita ambil perkiraan terburuk, dalam satu hari akan ada penambahan 300 ribu kasus!

Dengan perkiraan yang sudah sedemikian meng khawatirkan, tidak ada jalan lain, semua celah yang berpotensi membengkakkan angka transmisi covid-19 mesti ditutup. Bukan celah masuk dari luar negeri saja yang kini harus diperketat karena omikron pun kini sudah bergerak melalui transmisi lokal. Kalau mau memakai analogi gas dan rem, sepertinya ini saatnya pemerintah kembali menginjak tuas rem lebih dalam.

Pembelajaran tatap muka (PTM) ialah salah satu contoh. Saat Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri soal PTM 100% dirilis akhir tahun lalu, kebijakan ini sejatinya bagus dan bahkan memang perlu dilakukan setelah hampir dua tahun proses belajar-mengajar terpaksa dilakukan secara daring.

Namun, pemerintah mesti sadar kondisi sekarang berbeda dengan satu bulan lalu. Omikron dengan cepat naik daun membuat covid-19 seperti kembali di atas angin. Kiranya bukan hal yang arif jika tetap memaksakan satu kebijakan pada waktu yang tidak tepat.

Toh, pemerintah sebelumnya berjanji melakukan evaluasi berkala terkait PTM dengan melihat situasi perkembangan pandemi covid-19. Lalu mengapa sekarang masih ngeyel melanjutkan PTM 100% ketika covid-19 dengan varian barunya kembali meledak? Bahkan saat tidak sedikit pengajar dan peserta didik terpapar covid-19, pemerintah belum mau injak rem PTM?

Sejumlah ahli sebetulnya juga tak menyarankan penyetopan PTM secara total. PTM bisa dilakukan seperti sebelumnya, yaitu dengan sistem terbatas atau campuran antara pembelajaran luring dan daring untuk meminimalisasi jumlah siswa dan guru berada dalam satu ruangan.

Penghentian PTM 100% juga tak perlu langsung ditetapkan dalam waktu lama. Pastikan saja bahwa PTM 100% dihentikan sementara hingga kita mampu mengendalikan gelombang ketiga ini dengan baik.

Ini semua demi keselamatan karena negara ini menganut asas keselamatan warga ialah yang utama. Jangan sampai niat mulia PTM untuk memulihkan sistem pembelajaran (learning recovery) menjadi sia-sia karena keselamatan guru dan siswa justru berpotensi terancam.



Berita Lainnya
  • Bersih-Bersih Total Kemenaker

    22/8/2025 05:00

    DUA kasus besar yang terjadi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat ini tidak bisa dianggap remeh.

  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.