Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kabinet yang Tulus

14/10/2014 00:00
DI negara yang memiliki keadaban politik, segala jabatan publik akan didedikasikan demi membuat warga negara bahagia. Karena itu, tujuan berpolitik bukan semata meraih kekuasaan atau jabatan, melainkan juga memastikan kekuasaan dan jabatan itu digunakan untuk kebajikan dan kebahagiaan semua warga negara.

Dalam konteks seperti itulah mestinya duet presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla mengikat komitmen dengan para calon pembantu mereka. Pekan lalu, Jokowi-JK mengumumkan menteri dalam kabinetnya berjumlah 33 orang, 18 dari kalangan profesional dan 15 dari parpol.

Para menteri yang menjadi anggota kabinet Jokowi-JK boleh datang dari latar belakang apa pun, tetapi yang utama ialah memastikan bahwa mereka tulus bekerja demi rakyat.

Para calon pembantu presiden itu mesti dipastikan memiliki mindset menjadikan nilai-nilai kebajikan dalam mengemban tugas. Mereka harus tulus dan menjadikan jabatan menteri berbasis nilai sehingga memiliki makna dalam kehidupan.

Oleh karena itu, tanpa mengurangi prinsip taat asas bahwa pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden, kita perlu mengingatkan bahwa kesalahan dalam memilih orang akan berakibat buruk di kemudian hari. Lebih baik memastikan segalanya beres di awal langkah ketimbang tersandung masalah di tengah jalan.

Proses seleksi calon anggota kabinet yang kini tengah dilakukan Jokowi juga harus dipastikan terbebas dari hal ihwal berbau negosiasi, sebab sekali saja langkah negosiasi diambil, pemerintahan mendatang tak akan mampu menahan gelombang negosiasi lanjutan yang nuansanya amat jauh dari kepentingan rakyat.

Kabinet baru bisa belajar dari sejarah kabinet-kabinet sebelumnya terkait dengan negosiasi tersebut. Begitu ruang negosiasi dibuka, yang terjadi malah pemerintahan yang tersandera.

Sejumlah kasus pembahasan berbagai rancangan undangundang, misalnya, menunjukkan hal itu.
Pemerintah yang sangat ingin segera mengegolkan undang-undang dipaksa bernegosiasi dengan parlemen yang berujung pada munculnya biaya tak terduga untuk belanja pasal.

Beberapa kasus korupsi yang menjerat wakil rakyat dan pejabat eksekutif juga bermula dari dibukanya celah negosiasi saat pembahasan anggaran.

Pada titik itu, kesuksesan sang menteri sebagai duta pemerintah bukan lagi diukur dari sejauh mana ia mampu melaksanakan program-program yang membawa maslahat bagi rakyat, melainkan dilihat dari sejauh mana ia terampil menjinakkan anggota dewan.

Kondisi seperti itulah yang membuat rakyat sedikit demi sedikit kehilangan kepercayaan kepada pemerintahan. Lalu timbullah jarak yang kian menganga antara rakyat dan pemerintah yang diberi amanat.

Karena itu, tutup rapat-rapat celah tawar-menawar dan dagang sapi. Pastikan bahwa para calon menteri itu, kendati berasal dari partai politik atau organisasi kemasyarakatan, ialah orang-orang profesional yang sanggup bekerja keras buat rakyat dan kemajuan bangsa.

Hanya dengan cara seperti itu, kabinet kerja akan terbentuk. Pada akhirnya rakyat yang sudah lama merindukan hadirnya pemerintah lewat pelayanan, pemenuhan kebutuhan, penciptaan lapangan kerja besar-besaran, serta kehidupan yang lebih sejahtera dan bahagia tidak terus menerus menggantang asap karena bertumpuk impian kosong.

Di tengah semangat Jokowi-JK berkoalisi dengan rakyat, pembentukan kabinet yang tulus bekerja buat rakyat menjadi pertaruhan.


Berita Lainnya
  • Revisi KUHAP tanpa Cacat

    15/7/2025 05:00

    DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.

  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik