Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kolaborasi dan Transparansi

29/7/2021 05:00
Kolaborasi dan Transparansi
Ilustrasi MI(MI/Duta)

 

 

PANDEMI covid-19 sesungguhnya tidak hanya menguji kerja pemerintahan tiap negara, tetapi juga kemampuan kolaborasinya. Kolaborasi, baik dengan mitra global maupun tingkat wilayah terkecil, sama dibutuhkan karena pandemi menekan kemampuan pemerintah sampai ke batasnya.

Maka kita bisa saksikan, keberhasilan penanganan yang signifikan ialah buah kolaborasi. Gambaran lengkap itu salah satunya ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Tiga minggu paskalebaran, Kudus menjadi kabupaten/kota dengan peningkatan kasus tertinggi se-Indonesia. Akibatnya, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di sana langsung mencapai 90,2%.

Namun, kini atau sekitar dua bulan dari ancaman kolapsnya RS di sana, BOR isolasi di Kudus turun jauh menjadi 15%. Seluruh desa di Kudus pun tidak ada lagi yang berstatus zona merah sehingga kabupaten itu kini menyandang status zona oranye.

Keberhasilan Kudus ialah kerja pemerintah, baik pusat dan daerah, swasta, TNI/Polri, dan juga warga di tingkat RT. Saat RS kewalahan menampung pasien, Pemkab Kudus membuka sejumlah tempat isolasi terpusat.

Sejumlah perusahaan di Kudus juga ambil bagian membantu pemerintah. Sebuah perusahaan keretek raksasa di sana, misalnya menyumbang 300 unit tempat tidur medis, seperangkat alat tes PCR, dan juga peralatan terapi oksigen.

Keberhasilan penanganan covid-19 di Kudus pantas menjadi contoh bagi daerah lainnya. Perbedaan tingkat kemampuan pemerintah daerah, sektor swasta, maupun warga, bukanlah menjadi halangan untuk replikasi konsep.

Penyesuaian dengan kondisi lapangan, bukan hanya lumrah, melainkan memang penting. Sebab, penyesuaian itulah yang menjadi kunci munculnya dukungan berbagai sektor yang akhirnya memastikan sistem dapat berjalan.

Di sisi lain, berjalannya kolaborasi itu juga muncul dari transparansi data seluruh daerah, baik jumlah kasus, kemampuan RS, maupun kesiapan tempat isoman terpusat. Dengan transparansi data, pemerintah dapat membuat pemetaan penanggulangan yang lengkap dan tepat sasaran. Sebaliknya, ketidakakuratan data akan menghambat seluruh proses pokok penanganan pandemi, yakni tracing, testing, dan treatment.

Karena itu, kita juga mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang menjunjung transparansi kasus covid-19. Meski masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus tertinggi, keakuratan data menunjukkan komitmen pemprov dalam menjaga kepercayaan publik.

Tingginya kasus juga bukan lantas mencoreng nama pemda sebab hal itu hasil banyak faktor. Kredibilitas pemda yang paling dipertaruhkan ialah kembali lewat 3T tadi.

Dalam soal testing, Pemprov DKI masih memenuhi target WHO untuk Ibu Kota, yakni minimal 10.645 tes PCR per pekan. Sementara dalam sepekan terakhir jumlah tes PCR di DKI Jakarta mencakup 201.294 orang.

Sudah sepatutnya seluruh pemda juga menjunjung transparansi dan keakuratan data. Setiap pemda semestinya menyadari bahwa transparansi data juga menjadi pangkal dari kewaspadaan masyarakat. Terlebih, jika data tersebut bukan sekadar angka kasus, kesembuhan, dan kematian, melainkan breakdown data, hingga tingkat RW berikut data-data kegotong-royongan penanganan pandemi.

Sudah saatnya kepala daerah tampil sebagai sosok sentral dalam penanganan covid di wilayah masing-masing. Kreativitas dan inovasi kepala daerah di tengah kemampuan fiskal yang terbatas menentukan cepat tidaknya wabah itu mampu diatasi. Kata kuncinya kolaborasi dan transparansi.



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.