Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Dengung Konservatif di Media Sosial

18/11/2020 05:00
Dengung Konservatif di Media Sosial
(MI/SENO)

 

MEDIA sosial (medsos) telah menjadi pengeras suara untuk pendapat individu. Cukup dengan satu unggahan, pendapat akan terdengungkan ke sebanyak-ba­nyak­nya orang.

Konektivitas medsos juga membuat dengung suara itu tidak ada putusnya karena terus beredar selama ada yang menyebarkan. Akibatnya ialah kebi­singan. Seolah suara segelintir itu mewakili suara banyak orang.

Sejarah medsos sudah menunjukkan betapa fenomena noisy minority itu terjadi di berbagai hal. Itu bisa menciptakan dampak kemajuan ataupun seba­lik­nya. Noisy minority bisa semengagumkan gerakan lingkungan Greta Thunberg, tetapi juga bisa menciptakan keresahan sosial.

Di dalam negeri, fenomena noisy minority juga terja­di dalam soal narasi keaga­ma­an. Penelitian bertajuk ‘Beragama di Dunia Maya: Media Sosial dan Pandangan Keagamaan di Indonesia’ yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (PPIM UIN) menunjukkan jika narasi keagamaan di medsos didominasi narasi konservatif.

Analisis dari data, yang mereka kumpulkan selama 2009-2019, menunjukkan bahwa dengung konservatisme mencapai 67,2%, menyusul narasi moderat (22,2%), liberal (6,1%), dan islamis (4,5%). Salah satu yang terlihat dari narasi keagamaan yang konservatif ialah pengabaian kese­taraan gender. Peran perempuan hanya terbatas sebagai anak, ibu, dan istri.

Berlangsungnya fenomena noisy minority itu tentunya bukan menciptakan jurang di antara komunitas seagama. Ke depan, seperti yang dikhawatirkan peneliti, bangsa ini bisa mengalami transmisi konservatif antargenerasi. Tentunya ironis, jika kita justru mundur dari bangsa yang menghargai keberagaman menjadi bangsa yang intoleran.

Padahal, penelitian juga menyebutkan, jika pengguna medsos yang berpaham moderat di Tanah Air sesungguhnya lebih besar. Namun, mereka cenderung diam atau merupakan silent majority.

Berkaca pada berbagai fenomena di dunia, kelompok mayoritas tidak bisa lagi hanya diam. Sudah saatnya kelompok mayoritas menyadari jika keberadaannya tidak akan berguna tanpa bersuara.

Meski begitu, harus disadari pula jika suara mayoritas tidak bisa diharapkan muncul begitu saja. Ini bukan sekadar pengaruh budaya, tetapi telah ada dalam riset dunia. Telah menjadi sifat alamiah manusia untuk takut atau malu berpendapat jika tidak yakin akan kesamaan dengan pen­da­pat publik.

Para peneliti dunia menyebut sifat ini sebagai fear of isolation atau kekhawatiran dikucilkan. Dominasi kelas ataupun ras tetap tidak akan membuat orang begitu saja berani berkoar-koar di depan publik, sekalipun di platform maya. Pilpres yang baru berlangsung di AS menjadi bukti kesekian, yakni silent majority pendukung Trump di medsos pada akhirnya tidak membuahkan perio­de kedua pemerintahannya.

Teori juga menyebutkan faktor fear of isolation bisa berlipat jika memperhitungkan banyaknya hubungan persauda­raan ataupun kekerabatan di dalam jaringan pertemanan di medsos tersebut. Dalam model pertemanan seperti itu, pengguna medsos akan lebih memen­tingkan kehar­monisan dan menghindari pendapat yang sensitif.

Di kondisi inilah pentingnya tokoh agama dan masyarakat mengambil peran sebagai penggerak ataupun representatif suara mayoritas. Apalagi, noisy minority soal narasi keagamaan yang konservatif nyatanya digerakkan oleh akun-akun tertentu. Maka sangatlah naif jika kita tidak memperhitungkan adanya agenda setting yang diemban kelompok konservatif ini.

Karena itu, penyeimbangan narasi keagamaan di medsos haruslah dipahami bukan hal yang sepele. Narasi keagamaan yang modern di medsos semestinya disadari menjadi tanggung jawab bersama.



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.