Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

New Normal bukan Celah untuk Lengah

11/6/2020 05:00

KEHIDUPAN new normal sudah di depan mata. Menerima kenormalan baru di masa pandemi covid-19 bukanlah bentuk kepasrahan, apalagi kekalahan. Ini adalah pilihan yang mesti diambil bahwa urusan kese- hatan dan ekonomi harus sama-sama diperjuangkan.

Penanganan dan pengendalian virus korona terus dimaksimalkan, tetapi di sisi lain, aktivitas ekonomi juga sudah saatnya diberi ruang untuk bergerak. Semestinya memang tidak ada dikotomi antara persoalan kesehatan dan ekonomi, mana di antara keduanya yang harus diselesaikan terlebih dahulu oleh para pembuat kebijakan.

Toh, virus nyatanya bukan satu-satunya hal yang menakutkan saat ini. Voxpopuli Research Center pada Selasa (9/6) lalu merilis hasil survei yang isinya cukup menggelitik.

Survei itu menyebut masyarakat memang masih khawatir tertular covid-19. Akan tetapi, jauh lebih banyak yang merasa takut tidak dapat bekerja dan tidak menerima penghasilan alias takut kelaparan.

Artinya, terlepas dari pro dan kontra yang menyertainya, pemberlakuan kenormalan baru dalam upaya menangani pandemi covid-19 memang menjadi salah satu opsi solusi yang bisa dipilih.

Dalam bahasa Presiden Joko Widodo, new normal ialah proses menuju tatanan masyara- kat yang aman dari covid-19, tetapi tetap produktif secara ekonomi.

Pada poin itulah sesungguhnya tantangan new normal. Menyinkronkan antara penangan- an virus yang hingga hari ini masih berkeliaran--bahkan  kurva  penyebaran  covid-19  secara nasional belum menunjukkan tren turun-- dan upaya menggerakkan roda ekonomi setelah tiga bulan masa pandemi nyaris berhenti, jelas bukan pekerjaan mudah.

Syaratnya berat. Tahapannya pun mesti ketat. Kehidupan new normal menuntut kemampuan adaptasi dan kepatuhan masyarakat terhadap kebiasaan-kebiasaan baru yang mengacu pada protokol kesehatan. Namun, di lain sisi, new normal juga membutuhkan aturan berikut penegakan aturan yang lebih jelas, lebih tegas.

Ini penting karena dalam masa kenormalan baru, tidak boleh ada kelengahan dan kelalaian sedikit pun. Kita sedang berperang melawan virus yang telah membunuh lebih dari 400 ribu orang di dunia serta mematikan sebagian besar aktivitas ekonomi global. Lengah berarti bencana, lalai ibarat langkah pertama menuju kekalahan.

Dalam konteks Indonesia, pemerintah daerah memegang kuasa tak kalah penting dengan pusat. Merekalah yang pegang kunci syarat dan tahapan, sudah layak atau belumkah setiap daerah menerapkan new normal. Sembarangan  membuka  kunci  itu, taruhannya besar, risikonya tinggi.

Presiden juga sudah mengingatkan, keputusan membuka aktivitas masyarakat dalam kenormalan baru jangan sampai malah menciptakan gelombang kedua wabah.
 
Karena itu, tahapan menuju new normal mesti betul-betul berbasis pertimbangan ilmiah, dikalkulasi berdasarkan basis epidemiologis, serta mempertimbangkan kesiapan manajemen daerah dalam pengawasan wabah.

Selain menyiapkan aparaturnya, negara, dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah, pada saat yang sama juga harus mempersiapkan publik agar siap menjalani kenormalan baru di tengah pandemi ini. Semua skenario kemungkinan mesti disiapkan supaya masyarakat tidak tergagap-gagap dan salah menangkap hakikat new normal.

Kolaborasi manis antara negara dan masyarakat ini yang akan menjadi kunci sukses tahapan new normal. Ketika keseriusan, konsistensi, dan ketegasan pemerintah bertemu dengan kepa- tuhan dan kedisiplinan publik menjalankan protokol kesehatan, pada saat itulah kita bisa benar-benar merasakan sebuah kehidupan normal yang baru, bahkan ketika pandemi ini sudah berakhir.



Berita Lainnya
  • Indonesia Rumah Bersama

    30/7/2025 05:00

    Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.

  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.

  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.

  • Atasi Karhutla Butuh Ketegasan

    26/7/2025 05:00

    NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.

  • Jaga Kedaulatan Digital Nasional

    25/7/2025 05:00

    Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.

  • Ini Soal Kesetiaan, Bung

    24/7/2025 05:00

    EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.

  • Koperasi Desa versus Serakahnomics

    23/7/2025 05:00

    SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. 

  • Laut bukan untuk Menjemput Maut

    22/7/2025 05:00

    MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.

  • Mengkaji Ulang IKN

    21/7/2025 05:00

    MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.

  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.

  • Rumah Sakit Asing bukan Ancaman

    18/7/2025 05:00

    DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.

  • Kerja Negosiasi belum Selesai

    17/7/2025 05:00

    AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

  • Setop Penyakit Laten Aksi Oplosan

    16/7/2025 05:00

    BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.

  • Revisi KUHAP tanpa Cacat

    15/7/2025 05:00

    DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.

  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.