Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wajah Kusam Dewan

02/7/2019 05:00

BERITA buruk kembali datang dari parlemen. Sebagai wakil rakyat yang semestinya menjunjung tinggi kehormatan dan integritas, mereka justru menahbiskan diri sebagai juara korupsi.

Adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menegaskan lagi bahwa parlemen berada di baris terdepan jajaran institusi paling korup. Dalam laporan kerja periode 2014-2019 di forum rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, kemarin, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang tanpa sungkan menyebut anggota dewan mendominasi jumlah pelaku korupsi.

Pemaparan KPK itu klop dengan fakta yang ada. Realitasnya, anggota DPR maupun DPRD memang konsisten memimpin daftar peringkat terbanyak koruptor.

Peningkatan jumlah anggota dewan yang korup dari tahun ke tahun sejak 2015 hingga 2019 pun terbilang signifikan. Bahkan, pada 2018 angka itu melonjak lima kali lipat menjadi 103 orang dari tahun sebelumnya. Jika ditotal, hingga kini sudah 250 lebih wakil rakyat yang mengkhianati rakyat dengan menggasak uang rakyat.

Apa yang dibeberkan KPK di depan DPR sebenarnya barang lama. Persoalan besarnya, parlemen seperti tak menganggapnya sebagai aib yang harus segera diakhiri. Mereka justru memandangnya bak prestasi sehingga gelar juara korupsi terus dipertahankan hingga kini.

Sebaliknya bagi kita, rakyat, predikat kampiun korupsi yang terus direngkuh parlemen amatlah memalukan, yang mesti secepatnya disudahi. Sudah amat lama rakyat berharap wakil mereka terkenal karena prestasi, bukan lantaran mengumbar sensasi apalagi melakukan korupsi.

Kendati begitu, harus diakui, tidak mudah untuk mengubah wajah buruk dewan. Perilaku korup yang merebak di parlemen ialah akibat komplikasi dari seabrek kegagalan dalam memberangus korupsi sejak di hulu hingga hilir.

Korupsi oleh anggota dewan tak lepas dari mahalnya biaya politik yang harus ditanggung. Oleh partai politik, misalnya, mereka dipaksa merogoh kocek dalam-dalam sebagai syarat pencalonan. Untuk memenangi persaingan di pemilu, mereka juga harus menguras tabungan.

Memperbaiki proses rekrutmen calon anggota parlemen oleh partai politik ialah keniscayaan agar mereka yang kemudian terpilih tak lagi perlu mencari uang haram. Politik tanpa mahar merupakan resep ampuh untuk membentengi anggota parlemen dari godaan korupsi karena mereka tak harus kejar setoran untuk mengembalikan modal.

Merebaknya korupsi di parlemen juga tak lepas dari masih lemahnya penegakan hukum terhadap para koruptor. Berulang kali melalui forum ini kita mengingatkan untuk tidak pernah kompromi, tetapi faktanya mereka masih saja berbaik hati kepada pelaku korupsi.

Bagaimana mungkin kita berharap ada efek jera jika tuntutan dan vonis bagi koruptor konsisten jauh dari maksimal? Bagaimana mungkin kita berharap anggota dewan takut berbuat korupsi jika koruptor terus dimanjakan, termasuk mendapatkan remisi setelah menghuni jeruji besi?

Pengelola negara ini memang sepakat bahwa korupsi ialah kejahatan luar biasa. Namun, harus kita katakan, penanganannya masih biasa saja. Koruptor terus diperlakukan sama, bahkan lebih istimewa, ketimbang pelaku kriminal lainnya.

Kita tak ingin wajah parlemen bopeng-bopeng karena tabiat korupsi para anggotanya yang tak kunjung henti. Karena itu, pembenahan secara politik oleh partai politik dan secara hukum oleh para penegak hukum mesti selekasnya dimaksimalkan secara simultan.

Pemaparan KPK bahwa parlemen selalu juara korupsi ialah realitas yang memalukan. Ia pelajaran bagi para wakil rakyat yang baru saja terpilih di pemilu untuk tak mengikuti jejak buruk para pendahulu mereka. Sudah terlalu lama wajah dewan dibiarkan kusam dan sudah saatnya diubah menjadi cerah.

 



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.