Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Setiap anak harus mengambil keputusan dalam hidupnya. Seiring bertambahnya usia, pengambilan keputusan bisa menjadi lebih sulit, jadi penting untuk mengajari mereka keterampilan yang tepat sejak usia dini.
Dengan memberi anak banyak latihan mengasah keterampilan dalam mengambil keputusan sesuai perkembangannya, dapat membantu kehidupannya kelak di masyarakat.
Berikut sejumlah langkah untuk mengajari anak keterampilan mengambil keputusan, seperti dilansir dari situs Child Mind Institute
1. Mulai sejak dini.
Grace Berman, LCSW, seorang clinical social worker berlisensi yang berspesialisasi dalam menangani anak-anak, remaja, dan orang dewasa mengatakan mulailah mengajari anak kecil cara mengambil keputusan dengan memberi mereka dua pilihan.
“Misalnya, biarkan mereka memutuskan apakah mereka ingin memakai sepatu merah atau sepatu biru, atau beri mereka dua pilihan untuk dipilih pada menu di sebuah restoran," katanya.
Hal ini tidak berarti bahwa anak-anak harus memiliki kebebasan dan mengambil semua keputusan karena tidak semua hal membutuhkan pilihan. Terus tetapkan batasan, di samping memberikan pilihan yang memungkinkan untuk anak.
Misalnya, mereka bisa memilih jenis buah apa yang mereka suka untuk camilan, tapi mereka tidak bisa mengambil keputusan untuk makan permen sepanjang hari.
"Seiring bertambahnya usia mereka, jelaskan pilihan sehari-hari apa yang Anda ingin anak Anda tanggung,” saran Berman.
“Buatlah daftar dan bekerja sama dengan anak Anda untuk mengalihkan tanggung jawab dari Anda kepada mereka. Semakin banyak keputusan yang dapat mereka ambil, semakin banyak pula latihan yang mereka lakukan," lanjutnya.
2. Beri Contoh
Saat kita dewasa, kita sudah terbiasa mengambil keputusan sehingga kita mungkin tidak memikirkan proses yang kita lalui. Berikan contoh kepada anak apa yang harus dibuat untuk makan malam hingga ke mana harus pergi berlibur. Hal ini dapat membantu memberi petunjuk kepada mereka tentang cara Anda mengambil keputusan.
3. Diskusikan dengan Anak
Langkah selanjutnya adalah melibatkan anak-anak Anda dalam dialog tentang keputusan mereka. Misalnya adalah keputusan apakah akan menghadiri pesta ulang tahun teman sekelas atau pergi ke rumah teman lain.
Apabila anak Anda memilih untuk tidak menghadiri pesta, kemudian diskusikan bagaimana perasaan anak yang berulang tahun jika mereka mengetahui anak Anda melewatkan pesta untuk bermain dengan temannya. Semakin dini Anda membantu anak-anak memikirkan dampak keputusan mereka terhadap orang lain, semakin baik.
"Sangat penting untuk melibatkan anak-anak dalam percakapan tersebut karena Anda menunjukkan banyak keterampilan yang hebat,” kata Rachel Busman, PsyD, seorang psikolog klinis.(M-3)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengatakan bahwa kemajuan teknologi menjadi hal yang tak terelakkan di dunia saat ini, tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
PGRI juga mendorong reformasi sistem penerimaan murid baru yang berbasis pemerataan mutu sekolah, bukan semata redistribusi siswa.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Temukan 15 pidato bahasa Inggris singkat tentang pendidikan, mudah dipahami, inspiratif, cocok untuk pelajar dan presentasi.
PEMBELAJARAN abad ke-21 menuntut perubahan mendalam dalam dunia pendidikan.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penambahan 100 lokasi baru untuk Sekolah Rakyat yang akan mulai dibuka pada Agustus hingga September 2025.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Jika anak dalam kondisi yang prima tanpa adanya masalah pada saluran pencernaan dan dapat tumbuh serta berkembang dengan baik, pemberian probiotik tidak perlu harus rutin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved