Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Umat manusia telah menjelajahi permukaan Mars selama lebih dari 50 tahun. Sebagai dampak eksplorasi manusia itu, baru-baru ini ilmuwan robitik asal West Virginia University, Cagri Kilic mengungkap penemuan fakta yang mengejutkan mengenai planet Mars yang dipenuhi sampah elektronik. Jumlah sampah yang berada di Mars mencapai 15.694 pounds atau setara dengan 6,8 juta kilogram yang telah ditinggalkan manusia selama setengah abad terakhir.
Kantor PBB untuk Urusan Luar Angkasa mencatat sampai saat ini sejumlah negara telah mengirim 18 objek peralatan buatan manusia ke Mars melalui 14 misi terpisah. Misi pertama untuk mendaratkan sebuah objek di planet berwarna merah tersebut pada 1971 ketika Uni Soviet menabrakkan pengorbit Mars 2.
Banyak dari misi ini masih berlangsung hingga sekarang, tetapi selama beberapa dekade penjelajahan Mars, baik yang berhasil maupun gagal, umat manusia telah meninggalkan banyak puing di permukaan planet merah tersebut. Sampah yang ada di Mars berasal dari tiga sumber utama yaitu, pembuangan perangkat keras, puing pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan puing pesawat ruang angkasa yang jatuh.
Pada pertengahan Agustus 2022, seorang peneliti pascadoktoral yang mempelajari cara melacak penjelajah Mars dan Bulan mengatakan NASA telah mengonfirmasi bahwa penjelajah Mars Perseverance telah melihat sepotong sampah yang dibuang selama pendaratannya. Kali ini sebuah benda berjaring kusut. Kasus ini bukan pertama kalinya bagi para ilmuwan menemukan sampah di Mars.
“Puing-puing yang berserakan dipermukaan Mars dapat berdampak pada misi Mars di masa depan,” kata Kilic, seperti dilansir dari Daily Mail UK pada Sabtu, (24/9)
Pesawat ruang angkasa yang mendarat di Mars melepaskan potongan-potongan modul mereka saat mereka turun ke permukaan planet. Potongan-potongan pelindung panas dan parasut pecah dan kemudian bisa tertiup oleh angin di planet itu. Banyak sampah kecil yang tertiup angin telah ditemukan selama bertahun-tahun, seperti bahan jaring yang ditemukan baru-baru ini.
Ketika puing-puing ini jatuh ke tanah, ia dapat pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, seperti yang terjadi selama pendaratan rover Perseverance pada 2021. Selain itu, gigi pesawat yang hancur dapat terbakar saat masuk atau menyentuh tanah dengan kecepatan tinggi dan bisa menghasilkan puing-puing yang beterbangan ke berbagai arah.
Dalam catatan Kilic, saat ini setidaknya ada sembilan pesawat tidak aktif di Mars. Di antaranya adalah Mars 3, Mars 6, Viking 1, Viking 2, Sojourner Rover, Schiaparelli, Phoenix, Spirit Rover, dan Opportunity Rover.
Sampah-sampah lain yang mengkhawatirkan adalah robot-robot yang dikirim dari Bumi ke Mars. Kilic mengatakan robot-robot itu tidak hancur karena durabilitas yang tinggi. Padahal fungsi robot itu sudah tidak bekerja lagi. Ironisnya, menurut Kilic, robot-robot itu dianggap sebagai monumen bersejarah daripada sampah.
"Ketika Anda menjumlahkan massa semua pesawat ruang angkasa yang pernah dikirim ke Mars, Anda mendapatkan sekitar 22.000 pound (9.979 kilogram). Kurangi berat kapal yang saat ini beroperasi di permukaan. Hasilnya Anda meninggalkan 15.694 pon (7.119 kilogram) sampah-sampah buatan manusia di Mars,” jelas Kilic seperti dilansir dari Science Alert pada Kamis (22/9).
Saat ini, perhatian utama para ilmuwan tentang sampah di Mars adalah dampak risiko yang ditimbulkannya terhadap misi saat ini dan masa depan.(M-4)
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Setelah bertahun-tahun dianggap jejak aliran air asin, misteri guratan gelap yang kerap muncul di lereng curam Mars akhirnya terkuak.
Tabrakan DART dan asteroid Dimorphos tidak hanya menggeser orbitnya, juga berdampak kompleks.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
NASA mengumumkan penemuan 3I/ATLAS, komet antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi.
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
NASA berhasil mengabadikan lokasi jatuhnya Resilience milik perusahaann ispace di Bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved