Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Umat manusia telah menjelajahi permukaan Mars selama lebih dari 50 tahun. Sebagai dampak eksplorasi manusia itu, baru-baru ini ilmuwan robitik asal West Virginia University, Cagri Kilic mengungkap penemuan fakta yang mengejutkan mengenai planet Mars yang dipenuhi sampah elektronik. Jumlah sampah yang berada di Mars mencapai 15.694 pounds atau setara dengan 6,8 juta kilogram yang telah ditinggalkan manusia selama setengah abad terakhir.
Kantor PBB untuk Urusan Luar Angkasa mencatat sampai saat ini sejumlah negara telah mengirim 18 objek peralatan buatan manusia ke Mars melalui 14 misi terpisah. Misi pertama untuk mendaratkan sebuah objek di planet berwarna merah tersebut pada 1971 ketika Uni Soviet menabrakkan pengorbit Mars 2.
Banyak dari misi ini masih berlangsung hingga sekarang, tetapi selama beberapa dekade penjelajahan Mars, baik yang berhasil maupun gagal, umat manusia telah meninggalkan banyak puing di permukaan planet merah tersebut. Sampah yang ada di Mars berasal dari tiga sumber utama yaitu, pembuangan perangkat keras, puing pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan puing pesawat ruang angkasa yang jatuh.
Pada pertengahan Agustus 2022, seorang peneliti pascadoktoral yang mempelajari cara melacak penjelajah Mars dan Bulan mengatakan NASA telah mengonfirmasi bahwa penjelajah Mars Perseverance telah melihat sepotong sampah yang dibuang selama pendaratannya. Kali ini sebuah benda berjaring kusut. Kasus ini bukan pertama kalinya bagi para ilmuwan menemukan sampah di Mars.
“Puing-puing yang berserakan dipermukaan Mars dapat berdampak pada misi Mars di masa depan,” kata Kilic, seperti dilansir dari Daily Mail UK pada Sabtu, (24/9)
Pesawat ruang angkasa yang mendarat di Mars melepaskan potongan-potongan modul mereka saat mereka turun ke permukaan planet. Potongan-potongan pelindung panas dan parasut pecah dan kemudian bisa tertiup oleh angin di planet itu. Banyak sampah kecil yang tertiup angin telah ditemukan selama bertahun-tahun, seperti bahan jaring yang ditemukan baru-baru ini.
Ketika puing-puing ini jatuh ke tanah, ia dapat pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, seperti yang terjadi selama pendaratan rover Perseverance pada 2021. Selain itu, gigi pesawat yang hancur dapat terbakar saat masuk atau menyentuh tanah dengan kecepatan tinggi dan bisa menghasilkan puing-puing yang beterbangan ke berbagai arah.
Dalam catatan Kilic, saat ini setidaknya ada sembilan pesawat tidak aktif di Mars. Di antaranya adalah Mars 3, Mars 6, Viking 1, Viking 2, Sojourner Rover, Schiaparelli, Phoenix, Spirit Rover, dan Opportunity Rover.
Sampah-sampah lain yang mengkhawatirkan adalah robot-robot yang dikirim dari Bumi ke Mars. Kilic mengatakan robot-robot itu tidak hancur karena durabilitas yang tinggi. Padahal fungsi robot itu sudah tidak bekerja lagi. Ironisnya, menurut Kilic, robot-robot itu dianggap sebagai monumen bersejarah daripada sampah.
"Ketika Anda menjumlahkan massa semua pesawat ruang angkasa yang pernah dikirim ke Mars, Anda mendapatkan sekitar 22.000 pound (9.979 kilogram). Kurangi berat kapal yang saat ini beroperasi di permukaan. Hasilnya Anda meninggalkan 15.694 pon (7.119 kilogram) sampah-sampah buatan manusia di Mars,” jelas Kilic seperti dilansir dari Science Alert pada Kamis (22/9).
Saat ini, perhatian utama para ilmuwan tentang sampah di Mars adalah dampak risiko yang ditimbulkannya terhadap misi saat ini dan masa depan.(M-4)
Wahana Mars Express ESA memotret detail Acheron Fossae, wilayah retakan purba di Mars yang terbentuk 3,7 miliar tahun lalu.
Penelitian terbaru mengungkap gletser di Mars sebagian besar terdiri dari es murni, memberikan harapan baru sebagai sumber air.
Mars tidak selalu kering dan tandus seperti sekarang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa miliaran tahun lalu, planet merah ini pernah mengalami hujan deras bahkan salju.
Para peneliti menemukan lebih dari 15.000 km aliran sungai kuno di Mars, menunjukkan Planet Merah pernah hangat dan basah akibat hujan.
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Astronot NASA menangkap fenomena langka berupa pusaran susu di Danau Van, Turki. Pusaran ini terbentuk dari gumpalan kekeruhan kalsium karbonat, bukan ledakan alga.
Ilmuwan merancang misi Persephone untuk menjelajahi Pluto dan bulan-bulannya selama 50 tahun.
Penelitian terbaru dari misi Juno NASA menemukan aurora Jupiter menghasilkan gelombang plasma unik.
Penelitian ini memberikan pandangan yang lebih lengkap mengenai pembentukan tata surya kita 4,5 miliar tahun yang lalu, yang tidak bisa didapatkan hanya dari meteorit yang jatuh ke Bumi.
Model ini diperkirakan mampu memberi peringatan dini terhadap badai matahari yang berpotensi mengganggu satelit, jaringan listrik, serta sistem komunikasi global.
Penelitian terbaru mengungkap longsor unik di Bulan, Light Mantle di Lembah Taurus-Littrow, kemungkinan dipicu puing dari tumbukan kawah Tycho.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved