Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sering Mimpi Buruk Bisa jadi Tanda Penyakit Parkinson

Putri Rosmalia
10/6/2022 09:20
Sering Mimpi Buruk Bisa jadi Tanda Penyakit Parkinson
Ilustrasi: Mimpi(Unsplash.com/Kinga Cichewicz )

Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok peneliti dari Centre for Human Brain Health, Universitas Birmingham, Inggris, menemukan hubungan antara mimpi buruk pada orang dewasa dengan penyakit parkinson. Studi tersebut menemukan fakta, mimpi buruk yang rutin terjadi pada orang dewasa menjadi salah satu indikator dini orang tersebut mengalami penyakit parkinson.

Studi tersebut dilakukan menggunakan data penelitian tentang mimpi buruk, kualitas tidur, dan penyakit parkinson di AS selama dua belas tahun terakhir. Sebanyak 3.818 orang menjadi objek pada penelitian tersebut.

Dari data yang dikumpulkan diketahui bahwa lebih dari 50% orang dewasa yang rutin mengalami mimpi buruk kemudian terdeteksi menderita parkinson di kemudian hari. Sebaliknya penyakit parkinson sangat minim terdeteksi pada mereka yang jarang mimpi buruk.

Kepala peneliti studi tersebut, Doktor Abidemi Otaiku, mengatakan sebelumnya mereka telah meneliti mengenai mimpi buruk pada penderita parkinson. Hasilnya mayoritas penderita parkinson rutin mengalami mimpi buruk.

Namun, studi mengenai mimpi buruk sebagai indikasi dini penyakit parkinson baru kali ini dilakukan.

"Ini bisa jadi hal yang sangat membantu ilmu kesehatan dalam memahami dan melakukan deteksi penyakit parkinson sedini mungkin," ujar Otaiku, dilansir dari sciencedaily.com, Kamis, (9/6).

Meski begitu, Otaiku mengatakan itu hanya dapat menjadi cara pendukung. Pendiagnosisan utama parkinson tetap harus dilakukan lewat berbagai pemeriksaan lain di rumah sakit.

"Yang harus diwaspadai berdasarkan studi ini adalah jika seseorang tiba-tiba sering mimpi buruk tanpa sebab hingga mengganggu kualitas tidur. Itu bisa menjadi salah satu tanda pendukung potensi parkinson," ujarnya.(M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya