Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Skateboard di usia paruh baya membantu seseorang menavigasi depresi, memberikan ikatan dengan anak-anak mereka, dan membantu orang mengatasi kesulitan hidupnya. Itulah temuan studi oleh peneliti dari University of Exeter.
Dr Paul O'Connor, seorang peneliti di University of Exeter, telah mewawancarai pemain skateboard di dalam dan luar negeri, dan menganalisis artikel media untuk studi barunya. Dia menemukan, selain manfaat fisik, mengambil bagian dalam skateboard dapat meredakan masalah kesehatan mental dan membantu mengatasi kesengsaraan dalam hidupnya.
Skateboard semakin diminati saat masuk ke dalam daftar olahraga di Olimpiade 2020 di Tokyo, yang berlangsung tahun lalu setelah tertunda 12 bulan karena pandemi.
Salah satu alasan di balik popularitas olahraga ini bisa jadi karena ukuran keberhasilan dalam skateboard lebih tinggi dibandingkan dengan olahraga lain, dan kegagalan dipandang sebagai bagian dari aktivitas tersebut, menurut para ahli.
"Dalam skateboard ada pemahaman yang jauh lebih baik tentang kesuksesan, dan pemahaman yang terbuka terhadap kegagalan sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas, baik pembelajaran maupun kemajuan," kata Dr O'Connor, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Selasa (4/1).
Untuk analisis dalam studi yang telah dirinci lebih lanjut sebagai bab dalam buku baru berjudul "Olahraga dan Identitas Gaya Hidup" ini, Dr O'Connor melakukan 30 wawancara dengan pemain skateboard paruh baya dengan kisaran usia antara 40 dan 60 tahun, sebagian besar di AS dan Kanada, dan mengamati skateboard di Hong Kong dan Inggris.
"Bagi mereka yang saya ajak bicara, bermain skateboard lebih dari sekadar menjaga kesehatan fisik. Setidaknya pada dua kesempatan ketika saya meminta informan untuk mencoba menjelaskan apa arti skateboard bagi mereka, saya dihadapkan dengan pria dewasa yang menahan air mata, benar-benar kehilangan kata-kata untuk mengomunikasikan pentingnya dan gravitasi dari hobi mereka," katanya.
Dr O'Connor, yang memiliki minat pribadi dalam olahraga dan sosiologi skateboard ini kerap melakukan penelitian sendiri sebagai bagian dari penelitian. Dari percakapannya bersama mereka, dia menemukan bahwa skateboard mengurangi gejala depresi dan masalah kesehatan mental lainnya, memberikan kesempatan untuk berhubungan kembali dengan anak-anak mereka dan membantu orang mengatasi kesengsaraan dan cobaan dalam hidupnya, termasuk penyalahgunaan zat.
"Pemain skateboard paruh baya tampaknya mengakui manfaat kesehatan dari aktif dan berolahraga melalui skateboard. Namun, fokus utama mereka tampaknya adalah kesenangan," kata Dr O'Connor.
"Pemain skateboard yang lebih tua mungkin tertarik untuk menurunkan berat badan dan menjaga kebugaran, tetapi ini sering dilaporkan sebagai efek lain dari kesejahteraan yang dicapai melalui aktivitas tersebut," lanjutnya. (DailyMail/M-2)
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved