Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pentingnya Alam Terbuka bagi Mental dan Belajar Anak

Deden Muhammad Rojani
20/11/2020 15:05
Pentingnya Alam Terbuka bagi Mental dan Belajar Anak
Tidak hanya penting bagi kesehatan mental, berinteraksi di alam terbuka juga dapat menjadi cara belajar yang seru bagi anak.(Unsplash/ Annie Spratt)

STUDI yang baru diterbitkan dalam Ecological Applications menunjukan bahwa alam di sekitar rumah dapat membantu mengurangi beberapa efek gangguan mental dari pandemi covid-19.

Dilansir dari Medical Xpress pada Rabu (18/11), survei daring yang diisi oleh 3.000 responden yang berasal dari kalangan orang dewasa di Tokyo, Jepang mengukur hubungan antara lima kesehatan mental (depresi, kepuasan hidup, kebahagiaan subjektif, harga diri, dan kesepian) dan dua perspektif yang berkaitan dengan alam (frekuensi penggunaan ruang hijau dan pemandangan serba hijau melalui jendela dari rumah).

Penggunaan ruang hijau yang lebih sering serta adanya pemandangan serba hijau dari jendela rumah dikaitkan dengan peningkatan harga diri, kepuasan hidup, dan kebahagiaan subjektif, serta penurunan tingkat depresi dan kesepian.

Masashi Soga, selaku penulis utama penelitian sekaligus profesor dari University of Tokyo ini mengungkapkan bahwa melindungi alam di daerah perkotaan sangat penting, tidak hanya untuk konservasi keanekaragaman hayati tetapi juga untuk perlindungan kesehatan manusia.

“Hasil dari penelitian kami menunjukkan bahwa alam terdekat dari rumah dapat berfungsi sebagai penyangga dalam mengurangi dampak yang merugikan dari peristiwa yang sangat menegangkan pada manusia,” ujar Masashi Soga.

Sementara itu di Amerika Serikat dibuat sebuah program yang membuat anak-anak dapat belajar di alam terbuka.  Project Learning Tree adalah program pendidikan lingkungan yang mengajak anak-anak dari pra-taman kanak-kanak hingga kelas 12 ke alam untuk mengeksplorasi dan belajar tentang lingkungan mereka dengan fokus pada pepohonan.  Ini adalah bagian dari Inisiatif Kehutanan Berkelanjutan nirlaba.

Salah satu kegiatan yang dilakukan anak-anak di program itu adalah duduk di bawah pohon selama 15 menit. Tentunya mereka tidak hanya bengong melainkan diminta mengamati pohon dan sekitarnya, yang kemudian hasilnya dituangkan dalam tulisan. Ini merupakan salah satu metode belajar menulis kreatif.

"Jika kami memberi anak-anak kesempatan untuk keluar untuk belajar di alam, untuk terlibat dengan alam dan orang lain di luar ruangan, mereka benar-benar akan belajar melestarikan alam dan hanya jatuh cinta padanya," kata kata Michele Mandeville, fasilitator untuk Project Learning Tree di Colorado.

Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak memilih pohon untuk "diadopsi". Lewat cara itu mereka akan belajar tentang berbagai hal yang ada spesies pohon tersebut, mulai dari kulit kayu hingga jenis daun, dan juga perubahan yang terjadi pada pohon seiring perubahan musim. 

Anak-anak juga belajar untuk fokus dan mengamati dengan menggunakan panca indera mereka seperti yang dibutuhkan para ilmuwan untuk mengasah kekuatan observasi mereka.  
Mereka menuliskan semuanya, baik kicau burung hingga suara lalu lintas, hingga dedaunan yang berdesir dan aliran air. Dengan semua aktivitas itu anak-anak sesungguhnya telah belajar banyak hal namun dengan cara yang menyenangkan dan seru. (Yulia Kendriya Putrialvita/M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya