Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PERAYAAN Idul Adha biasanya selalu identik dengan makanan yang terbuat dari daging, mulai dari sate, gulai, rendang, rawon dan lain-lain. Meski daging melimpah, tak sedikit pula orang yang takut mengonsumsinya karena alasan kesehatan. Kolesterol adalah salah satu persoalan yang sering diperhatikan.
Namun sebuah studi yang beberapa waktu lalu terbit di The Journal of Nutrition barang kali bisa menjadi jawaban. Studi itu menjelaskan, masalah kolesterol dapat diatasi dengan mengonsumi alpukat. Penulis makalah penelitian, Penny Kris-Etherton mengatakan kolesterol jahat pada dasarnya merujuk pada tingkat oksidasi lipoprotein dalam tubuh.
Hasil penelitiannya menunjukkan mengosumsi alpukat dapat menekan lipoprotein teroksidasi baik yang berbentuk partikel kecil atau padat. Partikel itu pula yang biasanya akan membentuk plak di jalur arteri.
"Kami dapat menunjukkan, ketika orang memasukkan satu alpukat sehari ke dalam menu makanan mereka, mereka akan memiliki lebih sedikit partikel padat daripada sebelumnya. Konsekuensinya, orang harus mempertimbangkan untuk menambahkan alpukat ke dalam makanan mereka dengan cara yang sehat pula," tutur pakar nutrisi itu seperti dilansir Sciencedaily.
Penelitian yang dilakukan Penny melibatkan 45 peserta dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Selama lebih dari lima minggu mereka mengikuti pola makan (diet) yang telah diprogram oleh peneliti. Dietnya juga berkaitan dengan konsumsi makanan dengan kandungan lemak-rendah dan sedang, termasuk mengonsumsi satu alpukat tiap hari.
Setelah lima minggu mengonsumsi alpukat, oksidasi lipoprotein peserta jauh lebih rendah daripada sebelumnya. Peserta juga memiliki kadar lutein dan antioksidan yang lebih tinggi, dimana kandungan ini dapat ditemukan di sayur-sayuran. Secara khusus, Penny menyebut penelitian ini menunjukan, alpukat membantu mengurangi partikel lipoprotein teroksidasi. Pola kerjanya mirip dengan oksigen ketika memproses makanan atau yang terlihat ketika apel berubah warna menjadi cokelat.
"Banyak poin penelitian oksidasi menjadi dasar untuk kondisi seperti kanker dan penyakit jantung. Kita tahu bahwa ketika partikel lipoprotein teroksidasi itu memulai reaksi berantai, ia dapat memicu aterosklerosis, yang merupakan penumpukan plak di dinding arteri. Jadi jika Anda dapat membantu melindungi tubuh melalui makanan yang Anda makan, itu bisa sangat bermanfaat," tutur Penny. (M-4)
Temukan manfaat jambu biji untuk pencernaan sehat, mulai dari mengatasi sembelit, diare, hingga menyeimbangkan mikroflora usus. Baca selengkapnya!
Susu bukan hanya baik untuk tulang. Simak enam manfaat penting konsumsi susu bagi tubuh di artikel ini.
Tomat bukan hanya pelengkap masakan, melainkan juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan kulit dan jantung.
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
KURANG dari 12,5% masyarakat memperoleh layanan perawatan gigi. Fakta ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Tomat diketahui mengandung sejumlah besar senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari mendukung sistem kekebalan hingga melindungi penyakit serius.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved