Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
FACEBOOK, Jumat (24/4), meluncurkan layanan obrolan video baru dengan ruang virtual di mana orang dapat mampir mengunjungi teman-teman mereka.
Melalui aplikasi yang disebut Messenger Room ini, pengguna dapat memulai sesi panggilan video yang dapat diikuti oleh 50 orang. Durasinya pun sesuka yang mereka inginkan.
Tidak seperti platform konferensi video lainnya seperti Zoom, Messenger Room ini dirancang untuk bersosialisasi dengan teman dan keluarga, baik itu merayakan ulang tahun, bersenang-senang, berdiskusi sesame pecinta buku, atau untuk grup orang tua.
"Aplikasi ini dirancang agar lebih spontan," kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg kepada AFP.
"Saya hanya membuka layar di komputer atau telepon dan orang-orang biasanya hanya selintas menyapa. Saya merasa seperti kita kehilangan hal itu (keakraban) dalam hidup kita sekarang," tambahnya.
Baca juga: Facebook Luncurkan Panduan Konsumen Anti Ribet
Peluncuran platform ini bertepatan di tengah melonjaknya penggunaan Zoom, yang lebih dirancang sebagai platform video bisnis dan layanan obrolan online lainnya.
Kata Zuckerberg, pengguna Facebook dapat membuat ruang virtual sendiri dan memutuskan siapa yang akan diundang untuk bergabung.
"Saya bisa nongkrong di sofa pada akhir pekan dan mengirim undangan ke semua teman saya untuk datang ke ruang nongkrong virtual saya di sofa,'" kata Zuckerberg.
Uniknya platform ini dilengkapi fitur efek augmented-reality, seperti telinga kelinci, rupa alien, dan sebagainya.
Uniknya, aplikasi ini dapat digunakan orang yang tidak memiliki akun Facebook sekalipun. "Orang bisa mengirim tautan ke nenek mereka atau siapa pun. Anda dapat mengklik tautan dari mana saja dan jika Anda tidak memiliki aplikasi itu, tetap akan terbuka di browser Anda."
Facebook mengatakan pihaknya telah membangun pertahanan untuk mencegah tamu yang tidak diinginkan memasuki ruang virtual inio.
"Ada tools-nya untuk mengusir orang dengan mudah, mengunci ruang, atau menutupnya jika semuanya ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Zuckerberg.
Baca juga: UE-Inggris Mulai Penyelidikan Praktik Monopoli Facebook
Facebook berkilah mereka tidak akan melihat atau mendengarkan percakapan dalam ruang virtual tersebut. “Mereka yang membuat ruang virtual dapat mengontrol siapa saja yang boleh masuk,” ujar Wakil Presiden Messenger, Stan Chudnovsky.
Messenger Rooms ini diharapkan dapat digunakan dalam beberapa pekan mendatang.
Seperti diketahui, penggunaan panggilan video dan konferensi melonjak sejak orang diharuskan bekerja belajar, dan bersosialisasi dari rumah, untuk menghindari virus korona. Sejauh ini, aplikasi yang populer adalah Zoom, yang kini tengah berjuang memperkuat keamanannya dari peretasan. (M-4)
Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.
AKTRIS Tissa Biani kini tengah menyambut perilisan film terbaru yang dibintanginya, Norma Antara Mertua dan Menantu saat Lebaran.
Melansir dari situs Times of India, terdapat 5 alasan yang membuat sejumlah orang jarang posting foto dengan pasangan di medsos, ini daftarnya.
Tantangan sebenarnya adalah apakah bisa platform media sosial betul-betul mendeteksi secara akurat, bahwa akun tersebut merupakan akun media sosial dari anak-anak.
Bila aturan tersebut perlu diperkuat, maka PP yang sudah disahkan bisa dijadikan Undang-Undang (UU)
Facebook juga tersedia dalam lebih dari 100 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Media sosial ini terus berkembang dengan fitur seperti Stories, Reels, Marketplace, Watch, dan Business Suite.
POLISI mengungkap kasus distribusi konten pornografi dari grup Facebook Fantasi Sedarah yang memuat konten negatif terkait hubungan sedarah atau inses.
Erdi menjelaskan, pihaknya melakukan identifikasi tersangka dilakukan lewat data akun media sosial. Selanjutnya, pelaku akhirnya ditangkap di wilayah Bali.
Komdigi juga meminta Meta dan penyelenggara platform digital lain agar aktif bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap dalang di balik grup tersebut.
Pembangunan keluarga selama ini masih dilihat sebagai sesuatu yang sederhana, tetapi hal tersebut menjadi sangat penting untuk pembangunan sumber daya manusia
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan kemunculan grup Facebook bernama Fantasi Sedarah, yang kini telah berganti menjadi Suka Duka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved