Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PARA ilmuwan telah mengidentifikasi spesies dinosaurus baru bernama Pulaosaurus qinglong. Dinosaurus ini hidup pada periode Jura sekitar 160 juta tahun lalu di wilayah yang kini menjadi Provinsi Hebei, Tiongkok.
Penemuan ini berasal dari Formasi Tiaojishan, yang merupakan bagian dari Biota Yanliao, sebuah ekosistem darat berusia 168–157 juta tahun lalu. Biota ini terkenal karena keanekaragaman fosilnya—mulai dari dinosaurus, mamalia awal, amfibi, serangga, hingga tumbuhan.
“Biota Yanliao adalah salah satu situs fosil darat terpenting dari era Mesozoikum di Tiongkok,” jelas Dr. Xing Xu, ahli paleontologi dari Chinese Academy of Sciences. “Selama ini, telah ditemukan 54 genera dan 58 spesies vertebrata dari wilayah tersebut, termasuk sembilan spesies dinosaurus non-unggas.”
Menariknya, sebagian besar dinosaurus yang ditemukan di Biota Yanliao berukuran kecil dan termasuk kelompok theropoda, sedangkan kelompok Ornithischia hanya diwakili satu spesies—dan itu pun kemungkinan berasal dari Biota Jehol. Penemuan Pulaosaurus qinglong pun menjadi temuan pertama dari kelompok ini di Biota Yanliao.
Pulaosaurus qinglong termasuk dalam kelompok Neornithischia, cabang awal dari dinosaurus berpinggul burung (Ornithischia). Fosilnya sangat terawat, mencakup hampir seluruh rangka, termasuk tengkorak utuh yang panjangnya hanya 8 cm. Ukuran total tubuhnya sekitar 72 cm, menjadikannya dinosaurus kecil bertubuh ramping.
Analisis menunjukkan Pulaosaurus qinglong berada pada cabang awal Neornithischia, dekat dengan spesies seperti Agilisaurus, salah satu neornithischian paling awal yang juga ditemukan di Tiongkok. Temuan ini membantu mengisi celah waktu dan wilayah dalam distribusi Neornithischia di Cina.
Menariknya, fosil ini juga menyimpan sepasang tulang arytenoid—bagian dari alat suara. Ini adalah kasus kedua ditemukannya alat suara yang mengeras pada dinosaurus non-unggas.
Bentuk arytenoid Pulaosaurus qinglong mirip dengan yang dimiliki burung modern. Hal ini memunculkan dugaan bahwa dinosaurus kecil ini mungkin memiliki vokalisasi mirip burung, membuka wawasan baru tentang bagaimana dinosaurus purba berkomunikasi.
Penemuan Pulaosaurus qinglong bukan hanya menambah daftar keanekaragaman Biota Yanliao, tetapi juga memberikan wawasan tentang evolusi awal dinosaurus Neornithischia serta kemungkinan asal-usul kemampuan bersuara pada dinosaurus yang mendekati burung.
Dengan rangka yang hampir lengkap, spesies ini menjadi bukti penting dalam memahami filogeni (hubungan kekerabatan) dinosaurus berpinggul burung dan adaptasi mereka selama periode Jura. (Sci.news/Z-2)
Sejak fosilnya ditemukan, Diplodocus—dinosaurus berleher panjang dari zaman Jurassic—telah membangkitkan rasa ingin tahu ilmuwan sekaligus memikat publik.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa dinosaurus mungkin tidak mengalami penurunan populasi sebelum asteroid datang untuk menghancurkan mereka 66 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan menemukan spesies dinosaurus baru bernama Khankhuuluu mongoliensis, dijuluki “pangeran naga”.
Ilmuwan menemukan isi perut fosil sauropoda Diamantinasaurus matildae, mengungkap pola makan herbivora dan sistem pencernaan berbasis fermentasi yang mirip gajah modern.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Selain pelatihan intensif, peserta juga mendapat kursus Bahasa Mandarin gratis sebagai persiapan keberangkatan.
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved