Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FAKTA Mars yang dingin dan kering saat ini pernah memiliki sungai dan danau yang mengalir beberapa miliar tahun yang lalu, membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Sekarang, para peneliti dari Harvard percaya mereka memiliki penjelasan yang baik tentang Mars kuno yang lebih hangat dan lebih basah.
Tim yang dipimpin peneliti dari Harvard John A. Paulson School of Engineering and Applied Sciences (SEAS) menentukan mekanisme kimia yang memungkinkan Mars kuno mempertahankan cukup banyak kehangatan pada masa awalnya untuk mendukung adanya air, dan mungkin kehidupan.
"Ini telah menjadi teka-teki besar ada air cair di Mars, karena Mars lebih jauh dari matahari, dan juga, matahari lebih redup pada awalnya," kata Danica Adams, NASA Sagan Postdoctoral Fellow dan penulis utama makalah baru di Nature Geoscience.
Sebelumnya, hidrogen diperkirakan sebagai bahan ajaib yang dicampur dengan karbon dioksida di atmosfer Mars untuk memicu pemanasan efek rumah kaca. Namun, masa hidup hidrogen atmosfer sangat singkat, sehingga analisis yang lebih mendetail diperlukan.
Kini, Adams; Robin Wordsworth, Profesor Gordon McKay Ilmu Lingkungan dan Teknik di SEAS; dan tim telah melakukan pemodelan fotokimia, untuk mengisi detail hubungan atmosfer Mars awal dengan hidrogen, dan bagaimana hubungan itu berubah seiring waktu.
"Mars awal adalah dunia yang hilang, tetapi dapat direkonstruksi dengan sangat rinci jika kita mengajukan pertanyaan yang tepat," kata Wordsworth. "Studi ini menyintesiskan kimia atmosfer dan iklim untuk pertama kalinya, untuk membuat beberapa prediksi baru yang mencolok -- yang dapat diuji setelah kita membawa kembali batuan Mars ke Bumi."
Adams memodifikasi model yang disebut KINETICS untuk mensimulasikan bagaimana kombinasi hidrogen dan gas lainnya yang bereaksi dengan tanah dan udara mengendalikan iklim Mars awal.
Dia menemukan selama periode Noachian dan Hesperian Mars, antara 4 dan 3 miliar tahun yang lalu, Mars mengalami periode hangat yang berselang selama sekitar 40 juta tahun, dengan setiap peristiwa berlangsung 100.000 tahun atau lebih. Perkiraan ini konsisten dengan fitur geologis di Mars saat ini. Periode hangat dan basah dipicu hidrasi kerak, yaitu air yang hilang ke tanah, yang menyediakan cukup hidrogen untuk terkumpul di atmosfer selama jutaan tahun.
Selama fluktuasi antara iklim hangat dan dingin, kimia atmosfer Mars juga berfluktuasi. CO2 terus menerus terkena sinar matahari dan diubah menjadi CO. Pada periode hangat, CO dapat didaur ulang kembali menjadi CO2, membuat CO2 dan hidrogen mendominasi.
Tetapi jika suhu cukup dingin dalam waktu yang lama, daur ulang akan melambat, membangun CO, dan membawa keadaan yang lebih tereduksi, yaitu kurang oksigen. Keadaan redoks atmosfer dengan demikian berubah secara dramatis seiring waktu.
"Kami telah mengidentifikasi skala waktu untuk semua perubahan ini," kata Adams. "Dan kami telah menggambarkan semua bagian dalam model fotokimia yang sama."
Pekerjaan pemodelan ini memberikan wawasan baru yang potensial tentang kondisi yang mendukung kimia prebiorganik selama periode hangat, serta tantangan untuk kelangsungan hidup kehidupan tersebut selama interval dingin dan oksidasi. Adams dan rekan-rekan lainnya mulai bekerja untuk mencari bukti perubahan tersebut menggunakan pemodelan kimia isotop, dan mereka berencana untuk membandingkan hasil tersebut dengan batuan dari misi Mars Sample Return yang akan datang.
Karena Mars tidak memiliki tektonik lempeng, berbeda dengan Bumi, permukaan yang terlihat saat ini mirip dengan permukaan lama, menjadikan sejarah danau dan sungai di Mars semakin menarik. "Ini menjadi studi kasus yang sangat bagus tentang bagaimana planet dapat berkembang seiring waktu," kata Adams.
Adams memulai pekerjaan ini saat menjadi mahasiswa Ph.D. di California Institute of Technology, yang menyelenggarakan model fotokimia yang ia gunakan. Studi ini didukung oleh NASA dan Jet Propulsion Laboratory. (Science Daily/Z-3)
Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk memperparah ketidakpastian masa depan NASA.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Musk menulis di platform X bahwa SpaceX akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya.
NASA menegaskan akan terus berupaya mewujudkan visi luar angkasa Presiden Donald Trump. Ini dilakukan NASA meski Elon Musk telah menghentikan pengoperasian wahana Dragon.
Penelitian terbaru mengungkap ratusan lubang hitam supermasif tersembunyi di balik debu dan gas kosmik.
Teleskop James Webb mendeteksi cincin air beku di sekitar bintang muda HD 181327. Penemuan ini buka peluang baru pencarian kehidupan di luar tata surya.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved