Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Nebula Orion Kembali Menarik Perhatian dengan Penemuan Dua Protobintang Baru

Siti Haerani
15/1/2025 11:52
Nebula Orion Kembali Menarik Perhatian dengan Penemuan Dua Protobintang Baru
Ilustrasi - Nebula Orion, area pembentukan bintang terbesar dan terdekat dari Bumi, kembali menjadi sorotan dalam dunia astronomi melalui pengamatan terbaru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble.(ESA)

NEBULA Orion, salah satu tempat pembentukan bintang terbesar dan terdekat dari Bumi, kembali menarik perhatian dunia astronomi melalui hasil pengamatan terbaru Teleskop Luar Angkasa Hubble. Nebula ini terletak di pedang Sang Pemburu, tepat di bawah Sabuk Orion, dan dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai kabut kecil di sekitar bintang Theta Orionis.

Sejak zaman awal astronomi, Nebula Orion sudah dikenal sebagai area menarik di langit. Baru tahun 1610, setahun setelah Galileo Galilei pertama kali menggunakan teleskop, nebula ini dikenali sebagai objek meluas. Keindahan dan kerumitannya telah menjadi daya tarik utama bagi para astronom selama berabad-abad. 

Nebula ini juga dikenal dengan nama lain seperti Messier 42, NGC 1976, dan lainnya. Dengan ukuran sekitar 24 tahun cahaya dan usia hanya 2 juta tahun, Nebula Orion adalah laboratorium sempurna untuk mempelajari pembentukan bintang muda, sekaligus memberikan gambaran tentang bagaimana Matahari kita terbentuk miliaran tahun lalu.

Dua Protobintang: HOPS 150 dan HOPS 153

Gambar terbaru Hubble menampilkan dua protobintang, HOPS 150 dan HOPS 153, yang ditemukan melalui Survei Protobintang Herschel Orion yang dilakukan Observatorium Herschel milik ESA.

HOPS 150 terlihat di sudut kanan atas gambar sebagai sistem biner, yaitu dua protobintang muda yang saling mengorbit. Masing-masing dikelilingi cakram debu yang menjadi sumber material untuk proses pertumbuhannya. 

Awan gas dan debu yang besar, lebih dari 2.000 kali jarak Bumi ke Matahari, melintasi cahaya terang pasangan ini saat materialnya jatuh menuju protobintang. Berdasarkan cahaya inframerah yang dipancarkan, HOPS 150 saat ini berada dalam tahap menengah menuju kematangan sebagai bintang dewasa.

Di sisi lain, HOPS 153 merupakan protobintang yang lebih muda dan tidak tampak dalam gambar karena masih tertutup rapat oleh awan gas dingin dan padat. Meskipun begitu, jet energik yang dipancarkan HOPS 153 terlihat jelas saat menembus gas dan debu di sekitarnya, memberikan wawasan penting tentang tahap awal kehidupan bintang.

Dampak Protobintang pada Lingkungan Sekitar

Perubahan dari protobintang menjadi bintang dewasa memiliki dampak besar terhadap lingkungan sekitarnya. Misalnya, HOPS 153 memancarkan jet-jet yang menyemburkan material dan energi ke ruang antarbintang. 

Jet-jet ini membentuk gelembung, memanaskan gas, dan mengaduk area sekitar. Proses ini tidak hanya mempengaruhi pembentukan bintang baru di wilayah tersebut, tetapi juga dapat memperlambat pertumbuhan protobintang itu sendiri.

Nebula Orion: Tempat Belajar Evolusi Bintang

Melalui pengamatan seperti ini, kita dapat memahami betapa dinamisnya proses pembentukan bintang. Nebula Orion memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana bintang, termasuk Matahari, berkembang dari protobintang hingga dewasa. Dengan keindahan dan kompleksitasnya, Nebula Orion terus menjadi tempat penting untuk mengungkap misteri evolusi bintang di alam semesta.

Gambar yang dihasilkan Hubble tidak hanya menampilkan dua protobintang tersebut, tetapi juga menceritakan kisah menarik tentang interaksi mereka dengan lingkungan sekitar. Nebula Orion adalah bukti nyata dari harmoni kosmik yang terus berlangsung dan menyimpan banyak jawaban tentang asal-usul alam semesta. (sci.news/scitechdaily/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya