Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menelusuri Asal Mula Sebagian Besar Meteorit di Bumi, dari Manakah Mereka Berasal?

Melani Pau
21/10/2024 16:36
Menelusuri Asal Mula Sebagian Besar Meteorit di Bumi, dari Manakah Mereka Berasal?
Gambar Meteorit dari Aljazair (El Menia, L5 Chondrite, yang jatuh di Aljazair 2023)(Dok. Wikimedia Commons)

HINGGA saat ini, hanya sebagian kecil meteorit yang mendarat di Bumi yang memiliki kaitan erat dengan benda induknya di luar angkasa.

Namun, serangkaian penelitian baru-baru ini memberikan wawasan menarik mengenai asal-usul lebih dari 90 persen meteorit yang ada saat ini.

Analisis masa lalu terhadap meteorit yang menghantam planet kita menunjukkan adanya kesamaan asal-usul; meteorit-meteorit ini terbuat dari bahan yang sangat mirip dan telah terpapar radiasi kosmik dalam waktu yang sangat singkat.

Hal ini mengisyaratkan adanya pemisahan yang relatif baru dari benda induknya.

Para tim di balik tiga penelitian yang telah diterbitkan menggunakan kombinasi pengamatan teleskop yang sangat detail dan simulasi pemodelan komputer untuk membandingkan asteroid di luar angkasa dengan meteorit yang ditemukan di Bumi, mencocokkan jenis batuan dan jalur orbit di antara keduanya.

Dipimpin oleh para peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, Observatorium Selatan Eropa, dan Universitas Charles di Republik Ceko, penelitian ini berfokus pada chondrite H (besi tinggi) dan L (besi rendah), yang merupakan jenis meteorit paling umum dan mencakup sekitar 70 persen dari total meteorit yang ada.

Chondrite dinamakan demikian karena terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut kondrit, yang terbentuk akibat pendinginan cepat batuan cair.

Meteorit chondrite H dan L ini tiba di Bumi dari tiga keluarga asteroid: Massalia, Karin, dan Koronis. Ketiga keluarga asteroid ini berada di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter.

Salah satu tim peneliti juga berhasil menentukan tanggal-tanggal penting untuk tabrakan dalam keluarga asteroid tersebut yang menyebabkan jatuhnya batuan baru ke Bumi.

Massalia mengalami tabrakan besar 466 juta tahun lalu dan 40 juta tahun lalu, sementara keluarga Karin dan Koronis mengalami tabrakan sekitar 5,8 dan 7,6 juta tahun lalu.

“Pekerjaan di masa depan harus fokus pada beberapa kelas yang tersisa—pada dasarnya, meteorit besi, pallasit, dan ureilit,” tulis para peneliti dalam makalah penelitian mereka yang telah diterbitkan. (Z-10)

Sumber

  • sciencealert.com
  • scitechdaily.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya