Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HINGGA saat ini, hanya sebagian kecil meteorit yang mendarat di Bumi yang memiliki kaitan erat dengan benda induknya di luar angkasa.
Namun, serangkaian penelitian baru-baru ini memberikan wawasan menarik mengenai asal-usul lebih dari 90 persen meteorit yang ada saat ini.
Analisis masa lalu terhadap meteorit yang menghantam planet kita menunjukkan adanya kesamaan asal-usul; meteorit-meteorit ini terbuat dari bahan yang sangat mirip dan telah terpapar radiasi kosmik dalam waktu yang sangat singkat.
Hal ini mengisyaratkan adanya pemisahan yang relatif baru dari benda induknya.
Para tim di balik tiga penelitian yang telah diterbitkan menggunakan kombinasi pengamatan teleskop yang sangat detail dan simulasi pemodelan komputer untuk membandingkan asteroid di luar angkasa dengan meteorit yang ditemukan di Bumi, mencocokkan jenis batuan dan jalur orbit di antara keduanya.
Dipimpin oleh para peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, Observatorium Selatan Eropa, dan Universitas Charles di Republik Ceko, penelitian ini berfokus pada chondrite H (besi tinggi) dan L (besi rendah), yang merupakan jenis meteorit paling umum dan mencakup sekitar 70 persen dari total meteorit yang ada.
Chondrite dinamakan demikian karena terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut kondrit, yang terbentuk akibat pendinginan cepat batuan cair.
Meteorit chondrite H dan L ini tiba di Bumi dari tiga keluarga asteroid: Massalia, Karin, dan Koronis. Ketiga keluarga asteroid ini berada di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter.
Salah satu tim peneliti juga berhasil menentukan tanggal-tanggal penting untuk tabrakan dalam keluarga asteroid tersebut yang menyebabkan jatuhnya batuan baru ke Bumi.
Massalia mengalami tabrakan besar 466 juta tahun lalu dan 40 juta tahun lalu, sementara keluarga Karin dan Koronis mengalami tabrakan sekitar 5,8 dan 7,6 juta tahun lalu.
“Pekerjaan di masa depan harus fokus pada beberapa kelas yang tersisa—pada dasarnya, meteorit besi, pallasit, dan ureilit,” tulis para peneliti dalam makalah penelitian mereka yang telah diterbitkan. (Z-10)
Sumber
Peneliti ETH Zurich berhasil memecahkan misteri zona D'' di kedalaman 3.000 km bawah Bumi.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Wahana antariksa Kosmos 482 milik Uni Soviet jatuh ke Bumi pada 10 Mei 2025 setelah lebih dari 50 tahun mengorbit.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Sebuah perhitungan ilmiah yang mengejutkan mengungkapkan bahwa jika Bumi dapat dijual, harganya bisa mencapai angka US$5 kuadriliun
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
LUAR angkasa menjadi salah satu simbol imajinasi yang tanpa batas sekaligus mengajak kita untuk bermimpi lebih tinggi.
Katy Perry mengungkapkan penerbangannya ke luar angkasa bersama Blue Origin pada 14 April 2025 telah menjadi pengalaman yang sangat emosional dan transformatif.
Setelah kembali dari misi luar angkasa bersejarah bersama kru perempuan pertama Blue Origin, Gayle King dan Lauren Sánchez buka suara menanggapi kritik.
Pengamatan terbaru teleskop ALMA di Cile mengungkap detail luar biasa dari "tornado luar angkasa" yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved