Kamis 20 Oktober 2022, 02:45 WIB

NASA Ungkap Lebih dari 30.000 Asteroid Berpotensi Menghujani Bumi

Devi Harahap | Weekend
NASA Ungkap Lebih dari 30.000 Asteroid Berpotensi Menghujani Bumi

AFP/ASI/NASA
Gambar yang diperoleh LICIAcube, Badan Antariksa Italia, menunjukkan misi DART tepat setela posisi terdekatnya dengan Dimorphos (26/9).

 

Awal Oktober ini, Badan Antariksa Amerika Serika (NASA) baru saja 'menyelamatkan' Bumi dari ancaman asteroid berbahaya dengan menabrakkan wahana DART. Namun, asteroid itu bukan satu-satunya yang ada di tata surya.

NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mencoba mencegah asteroid menabrak Bumi dan melenyapkan kehidupan. Langkah pertama adalah mengetahui berapa banyak asteroid di tata surya yang mungkin mengancam Bumi dan seberapa besar ukuran asteroid.

Setidaknya ada lebih dari 30.000 asteroid yang sangat dekat dengan Bumi (near-Eart asteroids/NEA), dan jumlah itu akan terus berkembang pesat. Dari 30.039 NEA, diperkirakan ada sekitar 10.000 yang berdiameter lebih dari 460 kaki (140 meter).

ESA juga menyebut ada 1.000 asteroid berdiameter lebih besar dari 3.280 kaki (satu kilometer). Sebagian dari mereka berada di sabuk asteroid, wilayah berbentuk cincin di yang terletak kira-kira di antara orbit Jupiter dan Mars.

Dikatakan bahwa sebanyak 1.425 asteroid di antaranya berpotensi menabrak Bumi. Sangat penting bagi para ilmuwan antariksa untuk menemukan asteroid, karena jika manusia gagal menemukan satu asteroid di Bumi, konsekuensinya bisa membahayakan kehidupan bumi.

Ribuan asteroid ini berhasil terdeteksi berkat teknologi teleskop yang semakin canggih. Banyak asteroid berukuran kecil, gelap, bergerak cepat, atau tersembunyi di bagian tata surya yang menyulitkan untuk dipelajari.

Asteroid dekat bumi pertama yang ditemukan, disebut 433 Eros. Asteroid ini pertama kali diperhatikan oleh astronom Jerman Carl Gustav Witt di Observatorium Berlin pada 13 Agustus 1898 dengan bentung yang aneh, yakni memanjang dan komposisinya yang berbatu.

Orbit 433 Eros membawanya ke jarak sekitar 13,5 juta mil dari Bumi atau 57 kali jarak Bulan. Selain menjadi yang pertama ditemukan 433 Eros menjadi asteroid pertama yang diorbit dan disinggahi oleh pesawat ruang angkasa.

"Kabar baiknya adalah bahwa lebih dari setengah asteroid dekat Bumi yang diketahui saat ini ditemukan dalam enam tahun terakhir, menunjukkan seberapa banyak peningkatan penglihatan teknologi kita," kata Richard Moissl dari ESA

Sementara itu, CNEOS mencatat, asteroid yang paling dekat posisinya ke bumi terjadi pada 17 Januari 1933. Saat itu, batu ruang angkasa meluncur melewati bumi pada jarak sekitar 1,1 juta kilometer, dan asteroid itu akan kembali lagi sekitar tahun 2105 mendatang.

Setelah pengamat mendeteksi asteroid atau komet dekat Bumi, para ilmuwan menganalisis orbit objek tersebut untuk menilai seberapa dekat objek tersebut dengan Bumi.

"Ribuan asteroid dan komet saat ini beredar di sekitar tata surya, tapi database CNEOS menunjukan Bumi aman untuk 100 tahun ke depan," kata NASA.

Dalam upaya untuk mengatasi ancaman asteroid yang suatu hari nanti mungkin terlalu dekat sehingga berisiko bagi Bumi, NASA merancang program pertahanan planet, yang mencakup misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Wahana DART diluncurkan dari California, AS, November lalu – dan akhirnya menyelesaikan perjalanan 10 bulannya ketika menabrak asteroid Dimorphos bulan lalu.

Dimorphos, berdiameter sekitar 560 kaki, mengorbit pada asteroid yang lebih besar yang disebut Didymos, yang keduanya berjarak sekitar 6,8 juta mil dari planet kita.

NASA mengumumkan awal bulan ini bahwa misi itu berhasil, karena DART itu berhasil mempersingkat orbit Dimorphos hingga 32 menit. Baik Dimorphos maupun Didymos sesungguhnya belum dianggap berbahaya bagi Bumi. Misi senilai $325 juta, atau kurang lebih Rp5 triliun itu, adalah 'latihan' dari apa yang mungkin diperlukan jika suatu saat batu ruang angkasa mengancam kehidupan di Bumi. (DailyMail/M-2)

 

Baca Juga

Ben Stansall / AFP

London Design Biennale Mendorong Kolaborasi para Desainer

👤Adiyanto 🕔Jumat 02 Juni 2023, 07:00 WIB
Sejumlah karya dari lebih dari 40 peserta akan dipajang di Somerset House, London, hingga 25...
Fabrice COFFRINI / AFP

Celeste Saulo dari Argentina Terpilih Sebagai Presiden Badan Meteorologi Dunia

👤Adiyanto 🕔Jumat 02 Juni 2023, 06:05 WIB
Pemilihan kepemimpinan diadakan pada hari terakhir kongres yang dihadiri 193 negara anggota WMO, yang berlangsung setiap empat...
Istimewa

Manfaat Daun Afrika, Cara Mengomsumsi dan Efek Sampingnya

👤Meilani Teniwut 🕔Kamis 01 Juni 2023, 18:53 WIB
Anda bisa menggunakan daun afrika sebagai obat tradisional atau herbal untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, tentunya dengan cara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya