Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PENELITIAN terbaru mengungkap setidaknya ada enam fragmen kecil dari Bulan yang secara sementara mengorbit Bumi sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan mengelilingi Matahari. Namun, ukuran kecil dan kecepatan tinggi mereka membuatnya sangat sulit untuk dideteksi.
Fenomena ini terjadi saat benda luar angkasa menghantam Bulan, menyebabkan semburan material yang sebagian terlempar keluar angkasa. Kebanyakan berukuran kurang dari 2 meter dan akhirnya masuk orbit Matahari. Namun, sebagian kecil tertangkap oleh gravitasi Bumi dan menjadi “minimoons” — satelit alami sementara.
“Fenomenanya mirip seperti dansa persegi, di mana pasangan terus berganti dan kadang keluar dari lantai dansa,” kata Robert Jedicke, peneliti dari University of Hawaii dan penulis utama studi yang terbit di Icarus.
Meski minimoon bisa berasal dari seluruh penjuru tata surya, dua penemuan terbaru menunjukkan bahwa beberapa mungkin berasal langsung dari Bulan. Salah satunya adalah Kamo'oalewa, fragmen bulan yang mengorbit matahari bersamaan dengan Bumi, diyakini terlontar dari kawah Giordano Bruno jutaan tahun lalu.
Objek lainnya, 2024 PT5, juga memperlihatkan karakteristik serupa material bulan. Hal ini mendorong para ilmuwan menghitung kemungkinan banyaknya fragmen bulan yang bisa menjadi minimoon. Hasil simulasi memperkirakan rata-rata 6,5 objek bulan mungkin sedang mengorbit Bumi pada suatu waktu, masing-masing bertahan sekitar sembilan bulan.
Namun, Jedicke menekankan angka tersebut sangat spekulatif karena banyak variabel belum diketahui, termasuk ukuran kawah tumbukan dan distribusi kecepatan material.
Dengan ukuran hanya sekitar 1–2 meter, mendeteksi minimoon sangat sulit. Objek-objek kecil ini hanya bisa dilihat saat cukup dekat, namun saat itu pula mereka tampak melesat cepat di langit — meninggalkan jejak panjang yang sulit dikenali algoritma komputer dalam survei langit digital.
Namun, keberhasilan mendeteksi 2020 CD3, sebuah minimoon terdahulu, memberikan harapan. Meski hanya terlihat dua malam selama hampir 1.000 hari dalam jangkauan, deteksi ini menunjukkan bahwa penemuan minimoon lain masih sangat mungkin terjadi.
Menurut Jedicke, minimoon berpotensi jadi target misi luar angkasa dengan biaya rendah. Alih-alih terbang jauh ke sabuk asteroid, perusahaan bisa menambang air atau mineral dari objek-objek ini saat mereka berada di dekat Bumi.
Dari sisi ilmiah, minimoon bisa membantu kita memahami asal-usul tata surya dan bagaimana dampak asteroid bisa melempar material dari permukaan benda langit. Ini penting juga untuk memperkirakan kerusakan jika peristiwa serupa terjadi di Bumi. (space/Z-2)
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Misi Lunar Trailblazer NASA yang bertujuan memetakan air di Bulan berakhir setelah kehilangan kontak sehari pasca peluncuran.
Benarkan bulan punya efek signifikan pada gangguan tidur, kesehatan menatl dan siklus menstruasi?
HORACIO de la Iglesia, seorang ahli tidur dari University of Washington, memperlihatkan bahwa manusia memiliki sensitivitas terhadap fase bulan, meskipun hal tersebut kadang tidak disadari.
NASA mempercepat rencananya untuk membangun reaktor nuklir bertenaga 100 kilowatt di Bulan pada 2030.
Kawah Earthrise di Bulan jadi lokasi uji coba penting instrumen JUICE milik ESA dalam misi pencarian tanda kehidupan di bulan-bulan es Jupiter.
Dengan kedua CubeSat kecilnya, misi PREFIRE (Polar Radiant Energy in the Far-InfraRed Experiment) NASA adalah menangkap panas tak terlihat yang keluar dari Bumi
Hasil penelitian terbaru kami memberikan bukti terkuat sejauh ini bahwa setidaknya beberapa komet tipe Halley membawa air dengan tanda isotop yang sama seperti yang ditemukan di Bumi.
Sekitar dua pertiga emisi metana di atmosfer berasal dari mikroba yang hidup di lingkungan tanpa oksigen, seperti lahan basah, sawah, dan perut hewan ternak.
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Penelitian NASA ungkap Bumi bisa alami penurunan drastis oksigen dalam 10.000 tahun akibat evolusi Matahari. Ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved