Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH asteroid yang cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota memiliki peluang 1 banding 43 untuk menabrak planet Bumi tahun 2032. Namun, menurut perhitungan baru, ada kemungkinan yang bahkan lebih kecil bahwa asteroid ini mungkin akan menghantam bulan.
Pada 7 Februari, para ilmuwan NASA meningkatkan kemungkinan asteroid 2024 YR4 bertabrakan dengan Bumi pada 22 Desember 2032, hampir menggandakan peluangnya dari 1,2% menjadi 2,3%.
Asteroid yang berpotensi berbahaya ini diperkirakan memiliki lebar sekitar 55 meter dan bergerak dengan kecepatan hampir 48.000 kph. Meskipun asteroid ini terlalu kecil untuk mengakhiri peradaban manusia, 2024 YR4 masih bisa menghancurkan sebuah kota besar, melepaskan sekitar 8 megaton energi saat tumbukan.
David Rankin, seorang insinyur operasi untuk Catalina Sky Survey di Universitas Arizona, mengungkapkan dalam sebuah posting di Bluesky, asteroid ini juga memiliki peluang 0,3% untuk menghantam satelit alami kita. Dampak dari tumbukan yang tidak beruntung ini kemungkinan akan terlihat dari Bumi — meskipun kita sendiri mungkin tidak akan terdampak.
"Ada kemungkinan bahwa ini akan mengeluarkan material yang bisa kembali ke luar dan menabrak Bumi, tetapi saya sangat meragukan bahwa itu akan menimbulkan ancaman besar," kata Rankin kepada New Scientist.
Namun, itu tidak berarti kita tidak akan melihatnya. Rankin mengatakan kepada Live Science, berdasarkan perkiraan saat ini, tumbukan dengan bulan bisa melepaskan lebih banyak energi daripada 340 bom Hiroshima. "Kemungkinan besar itu akan sangat terlihat dari Bumi," katanya.
Namun, Gareth Collins, seorang profesor ilmu planet di Imperial College London, mengatakan kepada New Scientist bahwa "kita akan cukup aman di Bumi." Dia menambahkan material yang terlontar dari tumbukan kemungkinan besar akan terbakar di atmosfer Bumi.
Sepanjang sejarahnya, bulan telah menjadi sasaran serangan asteroid yang tak terhitung jumlahnya, seperti yang dapat dilihat dari permukaannya yang dipenuhi kawah. Namun, jika bulan harus menerima tumbukan dari 2024 YR4, bulan akan meninggalkan kawah dengan diameter hingga 2 kilometer, lapor New Scientist.
Peluang batu luar angkasa ini menabrak Bumi atau bulan masih sangat kecil, dan sebuah tim ilmuwan internasional telah diberikan akses darurat ke Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk mempelajari lebih lanjut tentang ukuran dan trajektori batu luar angkasa ini sebelum ia meninggalkan pandangan Bumi selama beberapa tahun mendatang.
Sejauh ini, para astronom hanya mengamati 2024 YR4 menggunakan teleskop di Bumi, dan mereka telah memperkirakan ukurannya dengan mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan dari asteroid tersebut. Namun, ini adalah perkiraan yang cukup tidak akurat. Sebagai gantinya, JWST akan mengukur panas yang dipancarkan dari asteroid itu sendiri, yang akan menciptakan gambaran yang jauh lebih jelas tentang ukuran dan komposisi permukaan asteroid tersebut.
"Saat ini, masih ada peluang 97,9% untuk tidak terkena Bumi," kata Rankin kepada Live Science melalui email. "Ketika peluangnya mengganda dari 1% menjadi 2%, ini menimbulkan banyak kebisingan. Namun, ini tidak sama dengan beralih dari 40% menjadi 80%. Asteroid ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan." (Space/Z-3)
Peneliti ETH Zurich berhasil memecahkan misteri zona D'' di kedalaman 3.000 km bawah Bumi.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Wahana antariksa Kosmos 482 milik Uni Soviet jatuh ke Bumi pada 10 Mei 2025 setelah lebih dari 50 tahun mengorbit.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Sebuah perhitungan ilmiah yang mengejutkan mengungkapkan bahwa jika Bumi dapat dijual, harganya bisa mencapai angka US$5 kuadriliun
Saksikan konjungsi Bulan, Saturnus, dan Venus pada 23 Mei 2025 sebelum matahari terbit. Fenomena langit ini akan terlihat jelas di arah timur dan dapat diamati dengan mata telanjang.
Peneliti mengidentifikasi kawah South Pole-Aitken di bulan menyimpan sisa mantel muda dan laut magma purba.
Penelitian terbaru terhadap sampel dari sisi jauh bulan yang dikumpulkan misi Chang’e 6 mengungkapkan bagian dalam sisi jauh bulan mengandung lebih sedikit air.
Ilmuwan dari Indian Institute of Science (IISc) menemukan bakteri tanah bernama Sporosarcina pasteurii dapat digunakan untuk memperbaiki retakan pada batu bata berbahan regolit bulan.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Misi Chang’e 6 milik Tiongkok berhasil membawa sampel pertama dari sisi jauh Bulan, memberikan wawasan berharga tentang sejarah geologinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved