Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

NASA: Atmosfer Bumi Bisa Kehilangan Oksigen Total dalam 10.000 Tahun

Muhammad Ghifari A
05/8/2025 10:19
NASA: Atmosfer Bumi Bisa Kehilangan Oksigen Total dalam 10.000 Tahun
Ilustrasi(NASA/restored by Toby Ord)

PENELITIAN terbaru dari ilmuwan NASA dan Universitas Toho di Jepang mengungkapkan atmosfer Bumi yang kaya oksigen tidak sekuat yang kita kira. Ilmuwan memperkirakan keruntuhan atmosfer bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Meski keruntuhan total atmosfer diperkirakan akan terjadi dalam satu miliar tahun, penurunan drastis kadar oksigen bisa lebih awal. Para ilmuwan memperkirakan proses ini bisa terjadi dalam 10.000 tahun ke depan, waktu yang sangat singkat dalam skala geologis.

Apa Penyebab Berkurangnya Oksigen di Bumi?

Tim peneliti mengungkapkan bahwa faktor utama dari fenomena "deoksigenasi besar-besaran" ini adalah evolusi alami dari Matahari. Seiring berjalannya waktu, intensitas cahaya dari Matahari akan meningkat, menjadikan Bumi semakin panas. Kenaikan suhu ini akan memicu berbagai peristiwa berikut:

  • Kerusakan pada karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Ini akan menyulitkan tumbuhan dalam proses fotosintesis, yang merupakan langkah vital untuk menghasilkan oksigen.
  • Kesulitan bagi tumbuhan untuk bertahan hidup. Karena tumbuhan adalah penyedia utama oksigen di Bumi, hal ini akan mengancam kelangsungan hidup manusia dan hewan.
  • Penipisan lapisan ozon. Kekurangan oksigen akan berakibat pada hilangnya lapisan ozon yang melindungi, sehingga radiasi ultraviolet yang berbahaya dari Matahari dapat menjangkau permukaan Bumi.
  • Peningkatan gas metana. Akibatnya, gas metana akan menumpuk di atmosfer dan membentuk kondisi yang beracun bagi sebagian besar bentuk kehidupan yang ada saat ini.

Dampak dan Kesinambungan Hidup

Para ilmuwan menyampaikan bahwa tingkat oksigen bisa menurun hingga sejuta kali lebih sedikit daripada level saat ini. Jika hal ini terjadi, planet kita bisa menjadi tidak layak huni bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lainnya yang bergantung pada oksigen. Namun, beberapa mikroorganisme anaerobik, yang tidak memerlukan oksigen, mungkin masih dapat bertahan.

Menariknya, atmosfer Bumi pernah berada dalam kondisi mirip beberapa miliar tahun yang lalu, sebelum "Peristiwa Oksidasi Besar" yang menjadikan planet kita kaya akan oksigen. Penemuan ini juga memberikan informasi bagi para astronom dalam pencarian kehidupan di exoplanet, karena menunjukkan bahwa meskipun sebuah planet memiliki oksigen, keberadaannya tidak bersifat tetap.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini tidak menghubungkan fenomena ini dengan perubahan iklim yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, melainkan sebagai proses evolusi alami Bumi. Meskipun begitu, studi ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di alam semesta ini bersifat sementara, termasuk keadaan yang mendukung kehidupan di Bumi. (Manchester Evening News/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya