Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PONSEL pintar lipat menjadi tren baru yang peminatnya terus meningkat dengan sejumlah produsen mulai ageresif mengeluarkan lini produk pada ponsel jenis tersebut.
Riset IDC menunjukkan, pengapalan ponsel lipat secara global terus meningkat sepanjang tahun, mulai dari 7,1 juta unit pada 2021, menjadi 14,2 juta unit pada 2022, dan diprediksi akan mencapai 21,4 juta unit pada tahun ini.
Samsung, produsen elektronik dan ponsel asal Korea Selatan, juga memiliki lini produk pada ponsel lipat melalui Samsung Galaxy Z Series. Ponsel itu pun menjadi pionir dan pemimpin pasar smartphone foldable, sekaligus mentransformasi ponsel lipat dari inovasi radikal menjadi perangkat yang digemari secara luas.
baca juga : Apple dan Amazon Siap Penuhi Aturan Baru Antimonopoli Uni Eropa
Product Marketing Manager Samsung Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus mengungkapkan, sejak dirilis pada 2019, Galaxy Z Series konsisten menawarkan peningkatan signifikan di berbagai aspek. Layar dan bodi perangkat yang semakin kuat, baterai yang lebih awet, hingga kamera yang semakin jernih adalah beberapa pengembangan penting yang terus hadir di Galaxy Z Series dari waktu ke waktu.
"Upgrade fitur ini pun adalah hasil dari masukan konsumen yang mencerminkan komitmen Samsung untuk membuat produk yang berpusat pada pelanggan. Berkat kecanggihannya, Galaxy Z Series menjadi lini perangkat yang menawarkan pengguna pengalaman penggunaan perangkat yang lebih seamless untuk segala kebutuhan, membuat smartphone foldable semakin mainstream di pasaran,” ujar Verry.
Baca juga : P01 Stylus Pen Menjadi Alternatif untuk iPad Pencil
Melihat tren ponsel lipar yang akan terus berkembang, sudah saatnya konsumen menjadikan smartphone foldable sebagai pilihan utama. Simak tiga alasan untuk upgrade ke ponsel lipat sebelum kamu menjadi FOMO dan ketinggalan dari yang lain:
Samsung telah merancang Galaxy Z Series, meliputi Galaxy Z Fold dan Z Flip, dengan mengedepankan portabilitas. Berkat desain yang compact dan ramping, Galaxy Z Series bisa dengan mudah disimpan di kantong atau tas kecil.
Desain Galaxy Z Series yang compact tak lepas dari kehadiran Ultra Thin Glass dengan ketebalan hanya 0.5 rambut manusia tapi tahan dilipat lebih dari 200.000 kali. Samsung juga menciptakan Sweeper Hinge, engsel inovatif yang ramping, mampu mencegah debu masuk ke sela perangkat, dan menjaga perangkat tetap kokoh saat dibuka di berbagai angle.
Portabilitas Galaxy Z Series pun semakin lengkap dengan desain yang stylish serta pilihan warna dan aksesori kekinian yang menyempurnakan fashion statement pengguna.
Selain compact dan ramping, Galaxy Z Series juga didesain agar tahan banting. Lini perangkat ini telah menggunakan dua material paling tangguh di industri, yaitu Armor Aluminum (pada rangka bodi dan pelindung engsel) serta Gorilla Glass Victus+ (pada Cover Screen dan bodi belakang).
"Dengan begitu, perangkat memiliki daya tahan yang kuat terhadap goresan maupun benturan. Galaxy Z Series juga menjadi lini smartphone foldable pertama yang tahan air melalui sertifikasi IPX8," jelas Verry.
Dari sisi fitur, Galaxy Z Flip hadir dengan form factor clamshell ikonis yang memungkinkan pengguna untuk bikin konten dengan lebih mudah dan lebih nyaman di mana saja.
Untuk menghasilkan konten yang lebih menarik, pengguna bisa bikin konten multi-angle unik pakai FlexCam yang inovatif hingga mengambil foto dan video secara instan tanpa membuka perangkat dengan Quick Shot di Cover Screen.
Bahkan, pada Galaxy Z Flip4, pengguna juga dimanjakan dengan sensor kamera flagship yang didukung inovasi terbaru seperti Nightography untuk mendapatkan kualitas konten terbaik di segala kondisi, termasuk saat low light.
Samsung juga konsisten membekali Galaxy Z Series dengan prosesor flagship, seperti Snapdragon 8+ Gen 1 pada Galaxy Z Fold4 dan Z Flip4. Jadi, pengguna bisa pakai aplikasi produktivitas dengan lancar tanpa lag.
Galaxy Z Series pun terus hadir dengan kualitas baterai yang lebih baik, seperti Galaxy Z Fold4 dan Z Flip4 yang dibekali all-day battery dengan konsumsi daya yang hemat dan efisien untuk menjalani produktivitas sepanjang hari dengan worry-free.
Galaxy Z Fold4 dan Z Flip4 juga dibekali layar yang immersive dan responsif, bahkan dengan dukungan adaptive refresh rate 120Hz, sehingga mata pengguna bisa nyaman melihat layar saat membuka berbagai aplikasi.
"Performa terdepan didukung dengan fitur inovatif agar pengguna bisa merasakan pengalaman bekerja yang lebih leluasa dan praktis seperti punya PC dalam genggaman, khususnya dengan Galaxy Z Fold. Berkat Main Screen yang lapang, Galaxy Z Fold mampu menjalankan Multi-Window untuk buka tiga aplikasi sekaligus dengan ukuran window yang proporsional dan mudah dilihat," kata Verry.
Tak ketinggalan, Samsung juga terus berkolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi terdepan seperti Google, Microsoft, dan Meta untuk menjamin pengalaman penggunaan perangkat yang lebih nyaman.
Kerja sama dengan Google salah satunya ditunjukkan dengan hadirnya Android 12L di Galaxy Z Fold4 yang memberi pengalaman multitasking yang lebih intuitif, navigasi yang lebih simple, hingga tampilan seluruh aplikasi yang lebih optimal. Pengguna pun bisa pakai berbagai aplikasi Microsoft seperti Office dan Outlook dengan lebih maksimal berkat tampilan layaknya PC.
Sedangkan kolaborasi dengan Meta salah satunya tampak dari optimalisasi kamera Galaxy Z Flip4 dengan aplikasi Instagram, WhatsApp, hingga Facebook untuk kualitas konten yang lebih baik.
“Ke depan, Samsung akan terus mempertahankan kepemimpinannya di sektor smartphone flagship demi memungkinkan semakin banyak orang untuk menjadikan ponsel lipat sebagai daily driver. Maka dari itu, Samsung akan menghadirkan lebih banyak inovasi terbaru yang akan mendorong batasan dari apa yang mungkin dilakukan oleh sebuah smartphone foldable dan menjadikannya perangkat paling canggih untuk mendukung produktivitas dan ekspresi diri,” tutup Verry. (RO/Z-5)
Larangan yang akan berlaku mulai Maret tahun depan itu menjadikan Korea Selatan negara terbaru yang membatasi penggunaan ponsel pintar dan media sosial di kalangan anak di bawah umur.
Produk ponsel baru iQOO Z10 Lite, yang tersedia dalam pilihan warna Armor White dan Power Green, dilego dengan harga mulai Rp2.499.000 di pasar Indonesia.
Dalam masa promosi di 21 Agustus 2025, Infinix HOT 60 Pro+ varian RAM 8GB dan ROM 128 GB dilego seharga Rp2.469.000 di Tokopedia dan TikTok Shop.
Xiaomi kembali memperkuat dominasinya di pasar ponsel entry-level Indonesia lewat peluncuran Redmi 15C. Mengusung desain tipis, performa kencang, dan baterai jumbo.
CASING HP kini bukan hanya sekadar pelindung, tetapi juga menjadi bagian dari gaya dan identitas seseorang. Kimberly Ryder pilih casing HP yang stylish dan fungsional
Infinix menyebut Infinix HOT 60 Pro+ sebagai ponsel paling tipis di dunia yang memiliki layar 3D Curved ultra tipis dan jernih.
Samsung menghadirkan performa gesit Helio G99, baterai besar 5.000 mAh dengan super fast charging, scrolling mulus dengan 90Hz refresh rate, perlindungan IP54.
VIVO Indonesia bakal kembali menggebrak pasar smartphone tanah air dengan menghadirkan ponsel vivo V60. Membawa desain premium dengan pilihan warna memukau.
Seri yang hadir adalah moto g45 5G, motorola edge 60 fusion, motorola edge 60 pro, dan smartphone terbaru moto g86 power 5G yang memiliki kapasitas baterai besar, durabilitas dan kamera moto ai.
Huawei Pura 80 Ultra dan Vivo X200 Ultra mewakili dua smartphone flagship tercanggih di tahun 2025, keduanya menyasar pengguna premium.
Motorola resmi memperkenalkan Moto g86 Power 5G di Indonesia, membawa kombinasi kekuatan performa, daya tahan baterai, dan teknologi terkini
Screen time yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved