Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
AS dan WHO meminta lebih banyak data dari Beijing tentang asal-usul pandemi virus korona, setelah misi WHO berjuang di Tiongkok untuk membuat kemajuan terkait covid-19.
Tedros menuturkan, tim masih mengerjakan laporan akhir serta mengklarifikasi bahwa semua hipotesis tetap terbuka dan membutuhkan studi lebih lanjut.
Para pejabat organisasi kesehatan dunia itu merekomendasikan vaksin AstraZeneca untuk digunakan secara luas. WHO menekankan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Misi WHO ke Tiongkok berakhir tanpa menemukan sumber virus korona yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia.
Studi menunjukkan bahwa satu dari 10 kasus covid-19 berpotensi memiliki gejala yang berkepanjangan satu bulan setelah infeksi.
Program ini sedang menggalang dana untuk mengembangkan vaksin, diagnostik dan pengobatan mengatasi pandemi.
"Tidak ada indikasi penularan SARS-COV-2 pada populasi periode sebelum Desember 2019," kata Liang Wannian, Kepala Tim Tiongkok, pada konferensi pers.
“Sementara penularan dari hewan adalah kemungkinan rute, sejauh ini inang reservoir masih harus diidentifikasi,” kata Kepala Tim Tiongkok Liang Wannian, kepala tim Tiongkok kepada wartawan.
"Terlalu dini untuk menghentikan vaksin ini," kata Richard Hatchett yang mengepalai Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
"Tidak jarang kasus-kasus sporadis muncul setelah epidemi."
“Minggu lalu, Sanofi mengumumkan akan menyediakan infrastruktur manufaktur untuk mendukung produksi vaksin Pfizer-BioNTech. Kami meminta perusahaan lain untuk mengikuti contoh ini.”
COVAX merupakan program WHO untuk mempercepat penemuan vaksin covid-19 dan mendistribusikan hasilnya secara setara ke negara-negara dunia.
Program Covax bertujuan untuk menyediakan dua miliar dosis vaksin, mengumpulkan dana dari negara-negara kaya
"Kami melihat informasi baru dan itu bagus, hal yang sangat berharga mulai membantu kami melihat arah yang benar untuk virus ini,” kata anggota tim WHO Peter Daszak
"Tujuannya untuk bisa ke sana (diakui WHO). Data ada, review ada, penerapan di kereta api bisa menjadi data tambahan,"
Misi sensitif, yang ditunda Tiongkok sepanjang tahun lalu, bertujuan mencari bagaimana cara virus korona meloncat dari hewan ke manusia.
Tim penyelidik WHO tengah mengumpulkan informasi mengenai bagaimana virus korona itu bisa melompat dari hewan ke manusia dan kemudian menewaskan lebih dari 2 juta orang di dunia.
TIM ahli World Healt Organization (WHO) lembaga kesehatan di bawah PBB menyelidiki asal-usul covid-19 mengunjungi pasar di Wuhan pada Minggu (31/1).
Virus ini masuk daftar 10 penyakit menular yang berisiko.
WHO dan UNESCO mengatakan para jurnalis berperan penting ikut menyukseskan program vaksinasi massal guna mencegah penularan Covid-19.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved