Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

WHO: Badai Covid-19 di India akibat Kebijakan Relaksasi

Mediaindonesia.com
29/4/2021 22:47
WHO: Badai Covid-19 di India akibat Kebijakan Relaksasi
Seorang tunawisma tidur di bangku di Connaught Place selama penguncian pemerintah Delhi, Kamis (29/4).(AFP/Tauseef Mustafa.)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Eropa bahwa kebijakan relaksasi atas wabah covid-19 dapat memicu badai sempurna yang memungkinkan kasus-kasus meningkat. Ini seperti yang terlihat di India.

Infeksi dan kematian baru melonjak di India. Menurut para ahli sebagian dapat disalahkan pada pertemuan massal di negara berpenduduk 1,3 miliar itu.

Kepala WHO Eropa Hans Kluge mengatakan negara-negara seharusnya tidak membuat kesalahan dengan melonggarkan pembatasan terlalu cepat untuk menghindari gelombang baru infeksi serupa. "Ketika tindakan perlindungan pribadi dilonggarkan, ketika ada pertemuan massal, ketika ada varian yang lebih menular dan cakupan vaksinasi masih rendah, ini dapat menciptakan badai yang sempurna di negara mana pun," kata Hans Kluge kepada wartawan, Kamis (29/4).

"Sangat penting untuk menyadari bahwa situasi di India bisa terjadi di mana saja." Varian dari India yang disebut B.1.617 melanda negara itu, tetapi WHO belum mengonfirmasi virus itu lebih dapat menular atau lebih mematikan daripada jenis lain.

 

Para ahli mengatakan pertemuan besar di pertandingan olahraga atau pernikahan, misalnya, menjadi penyebab ledakan dalam kasus-kasus tersebut. Kluge mengatakan negara-negara Eropa harus mengingat bahwa kesehatan masyarakat secara individu dan kolektif serta tindakan sosial tetap menjadi faktor dominan dalam membentuk arah pandemi.

Dia mencatat bahwa sementara jumlah kasus baru di wilayah tersebut turun secara signifikan minggu lalu untuk pertama kali dalam dua bulan, tetapi tingkat infeksi di seluruh wilayah tetap sangat tinggi. Dia mengatakan vaksin sedang meningkat di kawasan Eropa, dengan 7% populasi sekarang diinokulasi penuh. WHO mengatakan ini berarti lebih banyak orang di Eropa sekarang telah menerima vaksin daripada jumlah orang yang telah terinfeksi penyakit tersebut. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya