Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

WHO Kecam Kesenjangan Distribusi Vaksin Covid-19

Basuki Eka Purnama
23/3/2021 07:01
WHO Kecam Kesenjangan Distribusi Vaksin Covid-19
Seorang lansia mendapatkan suntikan vaksin covid-19 di Nablus, Tepi Barat, Palestina.(AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), Senin (22/3), mengecam semakin lebarnya jurang vaksin covid-19 yang telah diberikan di negara kaya dan negara miskin.

WHO mengkritik negara-negara kaya yang telah mulai memvaksinasi orang-orang muda yang berisiko rendah tertular covid-19. Lembaga PBB itu mengatakan negara-negara kaya itu melakukan hal tersebut meski banyak orang yang hidupnya terancam di negara-negara miskin.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dirinya sangat terkejut melihat sangat minimnya upaya mencegah 'bencana kegagalan moral' yang sebenarnya telah diramalkan untuk memastikan distribusi vaksin covid-19 yang adil.

Baca juga: Swiss Setujui Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

"Jurang antara jumlah vaksinasi yang diberikan di negara kaya dengan jumlah vaksinasi yang diberikan melalui Covax terus melebar setiap harinya dan itu sangat mengerikan," ujar Tedros mengacu pada program untuk memastikan negara-negara miskin mendapatkan akses pada vaksin covid-19.

"Negara-negara kini telah mulai memvaksinasi orang-orang muda dan sehat yang berisiko rendah. Hal itu berarti mereka mengabaikan nasib tenaga kesehatan, lansia, dan warga risiko tinggi di negara lain."

"Ketidakseimbangan distribusi vaksin ini bukan hanya kegagalan moral namun kegagalan secara ekonomi dan epidemiologi."

"Sejumlah negara berlomba memvaksinasi seluruh warga mereka sementara negara lain tidak memiliki vaksin satu pun," imbuhnya.

Tedros kemudian mengatakan negara kaya, saat ini, membeli kenyamanan jangka pendek namun hanya semu.

Dia mengatakan semakin lama penyebaran covid-19 berarti virus memiliki kesempatan untuk bermutasi sehingga variannya akan semakin banyak. Nantinya, akan ada virus korona yang kebal terhadap vaksin.

"Selama virus terus bersirkulasi, jumlah orang yang meninggal akan semakin banyak. Perdagangan dan perjalanan akan terus terganggu. Kepulihan ekonomi akan terus tertunda," tegas Tedros. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya