Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBANYAK 14 negara menyuarakan keprihatinannya atas laporan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul virus korona. Studi yang sudah diantisipasi secara luas itu didasarkan pada penyelidikan oleh misi pencari fakta WHO ke kota Wuhan di Tiongkok tempat virus baru itu pertama kali terdeteksi.
Setelah kunjungan selama empat minggu, tim WHO yang terdiri dari 17 pakar internasional menyimpulkan dalam laporan itu bahwa sangat tidak mungkin covid-19 muncul dari kebocoran laboratorium, posisi yang pertama kali diajukan oleh Amerika Serikat tahun lalu. Tiongkok membantah keras tuduhan tersebut.
Sebaliknya, para ilmuwan mengatakan virus itu sangat mungkin ditularkan di antara manusia melalui inang perantara, dan kemungkinan besar virus itu ditularkan ke manusia dari hewan.
Kemudian, 14 negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Estonia dan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sepenuhnya mendukung upaya WHO untuk mengakhiri pandemi. ermasuk memahami bagaimana virus itu dimulai dan menyebar. Namun, mereka juga menyuarakan keprihatinan karena adanya penundaan dan kurangnya akses penuh ke data.
"Penting bagi kami untuk menyuarakan keprihatinan bersama bahwa studi pakar internasional tentang sumber virus SARS-CoV-2 ditunda secara signifikan dan tidak memiliki akses ke data dan sampel yang lengkap dan asli," imbuh mereka.
Jepang, Latvia, Lituania, Norwegia, Republik Korea, Slovenia dan Inggris juga menandatangani pernyataan bersama. Secara terpisah, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menuntut penelitian lebih lanjut untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat.
"Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif," kata Tedros dalam jumpa pers, Selasa (30/3).
"Meskipun tim telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, berpotensi dengan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis, yang siap saya gunakan," tambahnya.
Kementerian luar negeri Tiongkok membalas kritik dari kepala WHO, dengan mengatakan bahwa Beijing telah sepenuhnya menunjukkan keterbukaan, transparansi, dan sikap bertanggung jawabnya.
"Mempolitisasi masalah ini hanya akan sangat menghambat kerja sama global dalam studi asal-usul, membahayakan kerja sama anti-pandemi dan mengorbankan lebih banyak nyawa," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Uni Eropa menyebut laporan itu sebagai langkah pertama yang membantu dan menyoroti kebutuhan untuk studi lebih lanjut, mendesak otoritas terkait untuk membantu tetapi tanpa menyebut Tiongkok. Membahas temuannya, kepala tim peneliti yang melakukan perjalanan ke Tiongkok Peter Ben Embarek, mengatakan laporan itu bukan produk statis, tetapi produk dinamis. Ia menambahkan bahwa akan ada analisis baru.
Embarek menuturkan, sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu laboratorium di Wuhan terlibat dalam kecelakaan kebocoran.
"Bukan tidak mungkin," katanya sambil menunjuk fakta bahwa kecelakaan di laboratorium sudah pernah terjadi di masa lalu.
"Tapi kami belum mendengar atau melihat apa pun yang memerlukan kesimpulan berbeda," tambahnya.
baca juga: AS-WHO Minta Tiongkok Beri Banyak Data Asal Usul Pandemi
Ketidakmampuan misi WHO untuk menyimpulkan di mana atau bagaimana virus mulai menyebar pada manusia berarti bahwa ketegangan akan terus berlanjut tentang bagaimana pandemi dimulai dan apakah Tiongkok telah membantu upaya untuk mencari tahu. Atau seperti yang diduga AS, Tiongkok menghalangi mereka mencari sumber asal virus.
Embarek mengatakan anggota tim menghadapi tekanan politik dari semua sisi, tetapi dia tetap bersikeras bahwa mereka tidak pernah dipaksa untuk menghapus elemen penting dalam laporan yang dibuat WHO.
"Kami tidak memiliki akses penuh ke semua data mentah yang kami inginkan, itu telah dimasukkan sebagai rekomendasi untuk studi di masa mendatang," tandasnya. (Aljazeera/OL-3)
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
TERJADI lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.
Otoritas kesehatan terkemuka AS dan Argentina juga meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai ‘sistem kesehatan internasional alternatif’ yang terpisah dari WHO.
VARIAN virus Corona baru pada kelelawar terdeteksi oleh Peneliti di Institut Virologi Wuhan, Seperti SARS-CoV-2, virus kelelawar, HKU5-CoV-2 mengandung fitur
SEBUAH tim di Tiongkok telah menemukan virus corona kelelawar baru. Ia disebut membawa risiko penularan dari hewan ke manusia karena menggunakan reseptor manusia yang sama dengan Covid-19
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Penyebabnya berasal dari kebocoran dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok.
Departemen Energi Amerika Serikat (AS) telah menyimpulkan bahwa pandemi kemungkinan besar muncul dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Keputusan untuk mengunci kota pada Januari 2020, yang diumumkan pada tengah malam, mengejutkan penduduk Wuhan saat dunia menyaksikan dengan penuh ketidakpastian. (
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved