Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Lautan manusia memenuhi ruas jalan di Ibu Kota Venezuela, Caracas, serta berbagai kota lainnya. Pengunjuk rasa meniupkan pluit dan membawa spanduk bertuliskan 'Angkatan bersenjata, kembalikan martabat Anda', 'Guaido, Presiden', dan 'Katakan Tidak Untuk Kedikatoran'.
Guaido berencana mengadakan pembicaraan dnegan Tiongkok kemungkinan terkait krisis politik terhadap hubungan bilateral keduanya
Moskow mengutip informasi tak spesifik untuk mendukung pendapatnya mengenai rencana-rencana mempersenjatai oposisi, tapi tidak mengatakan apa informasi itu atau menunjukkannya.
Pasukan militer menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pengunjuk rasa yang berupaya mengangkut bantuan. Setidaknya dua orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut.
AS akan segera mengumunkan langkah nyata untuk mengatasi krisis di Venezuela dan tetap menyalurkan upaya bantuan ke negara tersebut
Rencana pertemuan itu merupakan strategi Venezuela untuk memperkuat dukungan sekutu dalam menghadapi krisis politik.
Kritik keras itu dilontarkan Lavrov sehari setelah AS dan Rusia berselisih mengenai bagaimana membantu Venezuela yang tengah dilanda krisis.
Di pusat kota, Guaido mengumumkan akan menggelar aksi demonstrasi pada Sabtu (9/3) untuk meningkatkan tekanan terhadap Maduro.
Pemerintah Nicolas Maduro menuding adanya sabotase di bendungan pembangkit tenaga air yang menjadi sumber listrik negara.
Penarikan diplomat dan pengumuman pada warga AS di Venezuela untuk segera pergi lantaran krisis di negara tersebut semakin memburuk
Para demonstran memukuli panci dan membunyikan klakson mobil dalam aksi yang digelar di sebuah lapangan di timur ibu kota. Beberapa juga membawa spanduk raksasa menuntut Maduro mengundurkan diri.
Guaido menyebut pihaknya membutuhkan kantor untuk bekera secepat mungkin dan percaya akan segera sampai di kantor kepresidenan Miraflores
Tiongkok menawarkan bantuan kepada Venezuela yang sedang menghadapi krisis energi listrik dalam beberapa hari terakhir. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menuding Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab terhadap pemadaman listrik di negaranya.
AS memanggil pulang seluruh personel diplomatik mereka dari kedutaan besar AS di Caracas seiring memburuknya krisis di Venezuela.
Pemadaman listrik di ibu kota Venezuela itu terjadi mulai pukul 13:28 waktu setempat.
Menurutnya, serangan teroris itu dilakukan dengan tujuan mengacaukan Venezuela.
Penempatan pasukan dan peralatan militer Rusia sejak akhir pekan lalu, bertujuan mendukung Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Ini merupakan babak baru perseteruan antara Maduro dan Guaido dalam memperebutkan kursi orang nomor satu di negara yang tengah krisis tersebut.
PRESIDEN Venezuela, Nicolas Maduro, mengumumkan implementasi kebijakan 30 hari penjatahan listrik. Hal itu disampaikan pada Minggu (31/3) setelah sebelumnya pemerintahan Maduro menyatakan akan memperpendek hari kerja dan sekolah-sekolah akan ditutup karena pemadaman listrik.
Mahkamah Agung beralasan Guaido melanggar larangan perjalanan ke luar negeri saat dia berkunjung ke Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Paraguay pada khir Februari hingga awal Maret lalu.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved