Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya pada tahun 2024-2025, setelah tahun 2020-2021 berada di titik bawah karena pandemi COVID-19.
Dikonfirmasi dari berbagai data yang menunjukkan nominal simpanan uang dalam rekening di atas Rp5 miliar mengalami peningkatan.
Meski mencanangkan target yang cukup tinggi, ia memastikan pemerintah akan tetap waspada karena perkembangan covid-19 masih sangat dinamis.
CORE menyebut kalau pandemi sudah mereda, kita bisa lebih optimis bisa tumbuh diatas 6%.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2022 disebut manajer riset CITA bukan hal yang mengada-ada karena IMF justru jauh lebih optimistis dengan pertumbuhan mencapai 5,9 persen
Optimisme itu dipengaruhi momentum pemulihan ekonomi domestik yang akan terus berlanjut. Seperti, peningkatan ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi.
Memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2021, Kementerian PUPR menyatakan sektor perumahan dorong pertumbuhan ekonomi.
Francois De Maricourt mengatakan kombinasi ekonomi yang berkelanjutan dan hasil investasi Indonesia menjadikan Indonesia tujuan yang menarik bagi permodalan global.
Meski demikian, ia masih optimistis angka yang akan diraih tetap berada pada level positif.
“Salah satu tantangan kita tahun ini adalah kita harus bisa mengkombinasikan antara rebound dan recovery,” ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin (30/8).
Angka pertumbuhan yang disepakati tersebut berbeda dari yang diusulkan dalam RAPBN 2022 pada kisaran 5,0% hingga 5,5% dan kesepakatan Komisi XI DPR di kisaran 5,2% hingga 5,5%.
Nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 21,42 miliar dolar AS atau naik 20,95 persen dibanding ekspor Juli 2021. Sedangkan, dibanding Agustus 2020 nilai ekspor naik 64,10 persen.
Tingkat inflasi diperkirakan akan berada di angka 2,7% pada 2022.
Karena itu, secara keseluruhan pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 dapat mencapai 3,5%-4,3%.
Indonesia diperkirakan tumbuh 3,5% pada tahun 2021 dan 4,8% pada 2022 di tengah pandemi penyakit virus korona (Covid-19), demikian menurut laporan Asian Development Bank (ADB).
"Semua strategi pemerintah harus bisa dijalankan untuk mengatasi sejumlah tantangan sesuai realita yang ada saat ini," urai Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat
Perkiraan tersebut dilandasi pada tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut kendati sempat tersendat pada Juli hingga awal Agustus 2021.
Prediksi Bank Dunia atas pertumbuhan ekonomi Indonesia itu ditunjukan dalam laporan bertajuk World Bank East Asia and Pacific Fall 2021 Economic Update yang dirilis pada Selasa (28/9).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih bertumbuh di UMKM. OJK akan terus mendukung pengembangan UMKM ini," kata Hoesen, Rabu (29/9).
Dia menjelaskan, pengembangan EBT juga perlu melibatkan berbagai pihak dari lintas sektor agar dapat berjalan secara optimal.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved