Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
BADAN Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa nilai ekspor pada Agustus 2021 sebesar 21,42 miliar dolar AS merupakan rekor tertinggi sejak Agustus 2011.
"Nilai ekspor Agustus ini merupakan rekor baru ekspor Indonesia. Sebelumnya ekspor tertingginya tercatat pada Agustus 2011, sebesar 18,60 miliar dolar AS," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat menggelar konferensi pers secara virtual, hari ini.
Ia menambahkan, tingginya ekspor yang terjadi pada Agustus 2021 dipengaruhi oleh peningkatan volume ekspor dan kenaikan harga komoditas secara internasional, di antaranya minyak sawit dan batubara.
"Dari sisi volume dan harga keduanya mengalami kenaikan. Kalau dilihat komoditas, yang naik itu adalah minyak sawit dan batubara yang harganya secara internasional mengalami peningkatan," tukas Margo.
Baca juga: BPS: Harga Batu Bara Naik 11,04% di Agustus
Nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 21,42 miliar dolar AS atau naik 20,95 persen dibanding ekspor Juli 2021. Sedangkan, dibanding Agustus 2020 nilai ekspor naik 64,10 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,78 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,25 miliar dolar AS dan India 1,72 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,98 persen.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,37 miliar dolar AS dan 1,63 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari - Agustus 2021 mencapai 142,01 miliar dolar AS atau naik 37,77 persen dibanding periode yang sama pada 2020.(Ant/OL-4)
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved