Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

2022, Ekonomi Indonesia Minimal Tumbuh 5%

Mediaindonesia.com
16/9/2021 06:00
2022, Ekonomi Indonesia Minimal Tumbuh 5%
(DOK)

EKONOM UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh minimal 5% pada 2022. Hal itu dilandasi pada membaiknya penanganan pandemi dan bergeraknya pemulihan ekonomi ke tren yang positif.

“Kami melihat tahun 2022 adalah tahunnya Indonesia. Yakni, kita harapkan (ekonomi) bertumbuh 5% atau lebih tinggi, keluar dari keterpurukan tahun 2020,” ujarnya dalam UOB Economic Outlook 2022 bertema Empowering the Indonesian Economy for Stronger Recovery yang digelar secara virtual, kemarin.

Tingkat inflasi diperkirakan akan berada di angka 2,7% pada 2022. Tumbuh dan terjaganya inflasi tersebut, kata Enrico, akan membuat kebijakan moneter tetap akomodatif. Kebijakan restrukturisasi kredit yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan berimplikasi pada perekonomian secara menyeluruh.

Dia menambahkan wacana normalisasi suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada tahun depan kemungkinan akan sedikit melemahkan nilai tukar rupiah. Namun, depresiasi itu dinilai tidak akan terlampau dalam lantaran Indonesia juga memiliki cadangan devisa yang cukup.

Selain itu, upaya reformasi yang sedang berlangsung di Indonesia mampu menutup   (CAD) yang berpotensi melebar secara perlahan setelah rupiah terdepresiasi. Secara menyeluruh pada 2022 nilai tukar rupiah diperkirakan mencapai Rp15.000 per dollar AS.

Enrico bilang, untuk memastikan ekonomi nasional pulih dan terungkit pada 2022, pemerintah mesti bisa memgimplementasikan buah reformasi yang dilakukan.

Penerapan Undang Undang No 11/2020 tentang Cipta Kerja harus dilakukan secara optimal agar investasi mengalir ke Tanah Air. Produk-produk yang dihasilkan UU Cipta Kerja, seperti Online Single Submission (OSS), Sovereign Wealth Fund/Indonesia Investment Authority (SWF/INA), dan kemudahan lain yang ditawarkan dinilai bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kuncinya adalah komitmen yang ada harus diikuti dengan implementasi yang berkesinambungan. Investasi asing yang mau masuk ke Indonesia ini sangat besar, jadi legalitas dan reformasi sudah ada, tinggal implementasi dan strong will yang kuat untuk maju,” pungkas Enrico.

Paling menarik
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengungkapkan Indonesia dipandang sebagai negara paling menarik bagi Singapura untuk berinvestasi. Karenanya, dia berharap pelaku usaha nasional dapat menangkap peluang tersebut.

“Itu merupakan kesempatan bagi Indonesia dan juga bagi para pengusaha Indonesia untuk bagaimana menangkap peluang dan menarik investor dari Singapura untuk mena-namkan modalnya di Indonesia,” ujar Suryo Pratomo.

Dalam enam tahun terakhir, lanjut dia, Negeri Singa konsisten menjadi penanam modal terbesar di Indonesia. Pada 2020, kata Suryo, Singapura berinvestasi sebesar US$9,8 miliar. Adapun pada paruh pertama 2021, investasi yang telah dilakukan mencapai US$4,7 miliar.

Tak heran bila 30% dari total foreign direct investment (FDI) yang masuk ke Indonesia bersumber dari Singapura. Suryo menambahkan peluang untuk menambah nilai dan komposisi investasi tersebut terbuka lebar.

Apalagi Negeri Singa menjadi negara tujuan investasi terbesar Amerika Serikat. Tercatat, total nilai penanaman modal yang dilakukan oleh Negeri Paman Sam ke Singapura mencapai US$315 miliar, jauh lebih besar dibandingkan dengan total investasi AS ke Tiongkok, India, dan Korea Selatan.

“Kita bisa melihat bagaimana sekarang di Singapura begitu dinamisnya dunia usaha bergerak. Temasuk kemarin berencana mengembangkan industri semi conductor. Ini tentunya juga peluang yang sangat baik bagi dunia usaha Indonesia, bagaimana memanfaatkan kelebihan yang kita miliki, menarik investasi, membangun industri semi conductor di Indonesia, khusus untuk menyuplai mobil listrik,” tutup Suryo. (Mir/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya