Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah saat ini memiliki tantangan yang sangat besar dalam mengadapi dampak pandemi covid-19. Salah satu tantangan terbesar itu antara lain mengkombinasikan rebound dan recovery terhadap perekonomian.
“Salah satu tantangan kita tahun ini adalah kita harus bisa mengkombinasikan antara rebound dan recovery,” ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin (30/8).
Sri Mulyani merinci, rebound dalam artian ekonomi mampu tumbuh tinggi karena pencapaian yang rendah pada kuartal sebelumnya. Hal ini dapat terlihat dari ekonomi pada kuartal II 2021 berhasil melambung tinggi hingga 7,07% (yoy) karena salah satu faktornya adalah pada kuartal II 2020 lalu mengalami kontraksi minus 5,32% (yoy).
Sementara untuk menciptakan ekonomi berkualitas, menurutnya Indonesia harus mampu rebound sekaligus recovery dalam artian motor penggerak perekonomian harus pulih dan lebih baik.
“Rebound bisa saja hanya karena basenya rendah tapi tidak menjadi translate recovery. Orang bisa rebound tanpa recovery hanya karena pick up base-nya rendah,” ujar Sri Mulyani.
Oleh sebab itu, ia menegaskan kombinasi ini harus diwujudkan mengingat kebijakan PPKM juga telah menyebabkan hampir seluruh aspek pendukung perekonomian lumpuh kembali setelah sempat mengalami perbaikan.
Baca juga : BI Paparkan 2 Risiko yang bisa Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Global
“Kuartal III 2021 kita mengalami koreksi dari berbagai indikator. Kita berharap mungkin September masih bisa mengejar karena Juli kita mengalami PPKM seluruh bulan dan Agustus sampai dua minggu,” tuturnya.
Ia pun berharap kebijakan PPKM yang mulai diturunkan levelnya terutama untuk Jawa dan Bali dari level 4 menjadi level 3 dapat secara perlahan menormalkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat.
Untuk keseluruhan tahun, Sri Mulyani mengatakan outlook perekonomian nasional berada di kisaran 3,7% sampai 4,5% dengan catatan kuartal III terutama September mampu lebih recovery dan tumbuh normal kembali.
Jika dilihat dari komponen agregat demand, konsumsi Indonesia diperkirakan hanya akan tumbuh 2,2% sampai 2,8% karena pada kuartal II 2021 melonjak namun kuartal IV tertekan akibat PPKM.
“Kuartal IV nanti kalau Natal dan Tahun Baru biasanya cukup meningkat lagi dan seasonal. Jika covid-19 tidak mengancam kita bisa dapat full capitalizing atau memanfatkan momentum kuartal IV,” pungkas Sri Mulyani. (OL-2)
Teknologi deepfake menggunakan AI dan GAN memungkinkan manipulasi wajah dan suara secara realistis, menimbulkan risiko besar bagi reputasi dan informasi publik.
Kemenkeu menegaskan bahwa potongan video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara” adalah hoaks.
Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengatakan tunjangan anggota DPR yang mengalami penaikan sebagi bentuk kepedulian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
PEMERINTAH menetapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2026.
ANGGARAN kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2026 dialokasikan sebesar Rp244 triliun.
Koalisi Barisan Guru Indonesia (Kobar Guru Indonesia) mengkritisi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang kebijakan anggaran pendidikan.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved