Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

BI Paparkan 2 Risiko yang bisa Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Global

Despian Nurhidayat
30/8/2021 13:45
BI Paparkan 2 Risiko yang bisa Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Global
Logo Bank Indonesia yang terpasang di pagar.(MI/Susanto )

BANK Indonesia (BI) menegaskan bahwa terdapat dua risiko yang akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Kedua risiko ini dikatakan akan terus dipantau oleh BI dan juga pemerintah.

Gubernur BI , Perry Warjiyo, mengatakan risiko pertama ialah perkembangan varian delta covid-19 yang dikatakan sudah mulai menjalar ke berbagai negara di dunia.

Baca juga: Presiden Jokowi: Megastruktur Trans Jawa akan Jadi Penggerak Ekonomi

"delta varian ini sudah terjadi di berbagai negara yang tentu akan mempengaruhi pola pertumbuhan ekonomi global. Saat ini semuanya bergantung pada kemajuan vaksin dan besarnya stimulus," ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin (30/8).

Selain itu, Perry menambahkan bahwa divergensi pertumbuhan ekonomi global yang terjadi harus terus dipantau karena akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.

Risiko kedua, menurutnya ialah rencana pengurangan likuiditas yang akan dilakukan oleh The Fed yang kemungkinan besar akan terjadi pada akhir tahun ini. Meskipun demikian, Perry memastikan bahwa pengurangan likuiditas ini tidak akan diikuti oleh kenaikan suku bunga.

"Statement terakhir dari Chairman The Fed Jerome Powell di Jackson Hall kemarin ada kemungkinan mulainya pengurangan likuiditas di akhir tahun ini, meskipun kenaikan suku bunga masih di penghujung tahun 2022," tegas Perry.

Meskipun rencana tapering dari The Fed akan berlangsung pada tahun ini, Perry merasa bahwa pemahaman pasar saat ini justru semakin baik, sehingga risiko pelemahan di nilai tukar rupiah dan pasar SBN kemunhkinan besar tidak akan terjadi.

"Kita lihat reaksi pasar pemahamannya semakin baik. Tapi ini tetap harus kita antisipasi dalam menjaga stabilitas nilai tukar, pasar SBN dan memulihkan ekonomi," pungkasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik