Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Keuangan memproyeskikan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4%-5% pada triwulan III 2021. Perkiraan tersebut dilandasi pada tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut kendati sempat tersendat pada Juli hingga awal Agustus 2021.
"Ini karena kita lihat berbagai indikator baik di sisi konsumsi maupun produksi menggambarkan resilensi atau cukup bertahannya ekonomi kita meski pun kemarin kita dihadapkan pada hantaman delta varian yang cukup berat," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara virtual, Kamis (23/9).
Dia menambahkan, pemerintah optimistis menyambut pertumbuhan yang lebih tinggi di triwulan IV 2021. Hal itu dengan catatan pandemi covid-19 tetap bisa dikendalikan seperti sekarang ini.
"Sehingga aktivitas itu tidak harus diinjak rem lagi karena kita dihadapkan pada kenaikan jumlah kasus covid atau yang kita khawatirkan adalah masuknya rumah sakit dan menimbulkan ancaman kematian," tutur Sri Mulyani.
Baca juga : BI Disarankan Fokus Perbaiki Anomali Suku Bunga Perbankan
Adapun hingga 31 Agustus 2021 (year to date/ytd) ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 3,10%. Angka itu merupakan kompensasi dari pertumbuhan ekonomi triwulan II yang tinggi yakni di angka 7,07%.
"Jadi ini adalah sesuatu yang luar biasa. Pada saat semua negara masih struggle, Indonesia memiliki kemampuan untuk menjaga agar menularnya covid itu tetap bisa terkendali dengan baik dan ini memberikan dampak positif yang sangat nyata," jelas Sri Mulyani.
Adapun secara menyeluruh perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh di kisaran 3,7% hingga 4,5% pada 2021. Pertumbuhan itu diperkirakan akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga di kisaran 2,3% hingga 2,6%; konsumsi pemerintah di rentang 3,4% hingga 4,2%.
"Kita masih berharap bulan September ini nanti kalau akselerasi di dua minggu terakhir bisa mengomposit pelemahan yang terjadi akibat PPKM di Juli, maka bukan tidak mungkin konsumsi rumah tangga kita masih cukup baik," jelas Sri Mulyani.
Lalu investasi diperkirakan tumbuh berkisar 4,4% hingga 4,9%; ekspor diproyeksikan tumbuh 17,9% hingga 19,4%; dan impor ditaksir tumbuh 17,3% hingga 18%. (OL-2)
PEMERINTAH menetapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2026.
ANGGARAN kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2026 dialokasikan sebesar Rp244 triliun.
Koalisi Barisan Guru Indonesia (Kobar Guru Indonesia) mengkritisi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang kebijakan anggaran pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ekonomi syariah bisa menginfiltrasi program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan adanya penambahan anggaran yang signifikan untuk Program Sekolah Rakyat pada tahun 2026.
Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang asing Australian Dollar (AUD) (Kangaroo Bond) sebesar AU$ 800 Juta.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalamĀ Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved