Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEMENTERIAN Keuangan memproyeskikan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4%-5% pada triwulan III 2021. Perkiraan tersebut dilandasi pada tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut kendati sempat tersendat pada Juli hingga awal Agustus 2021.
"Ini karena kita lihat berbagai indikator baik di sisi konsumsi maupun produksi menggambarkan resilensi atau cukup bertahannya ekonomi kita meski pun kemarin kita dihadapkan pada hantaman delta varian yang cukup berat," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara virtual, Kamis (23/9).
Dia menambahkan, pemerintah optimistis menyambut pertumbuhan yang lebih tinggi di triwulan IV 2021. Hal itu dengan catatan pandemi covid-19 tetap bisa dikendalikan seperti sekarang ini.
"Sehingga aktivitas itu tidak harus diinjak rem lagi karena kita dihadapkan pada kenaikan jumlah kasus covid atau yang kita khawatirkan adalah masuknya rumah sakit dan menimbulkan ancaman kematian," tutur Sri Mulyani.
Baca juga : BI Disarankan Fokus Perbaiki Anomali Suku Bunga Perbankan
Adapun hingga 31 Agustus 2021 (year to date/ytd) ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 3,10%. Angka itu merupakan kompensasi dari pertumbuhan ekonomi triwulan II yang tinggi yakni di angka 7,07%.
"Jadi ini adalah sesuatu yang luar biasa. Pada saat semua negara masih struggle, Indonesia memiliki kemampuan untuk menjaga agar menularnya covid itu tetap bisa terkendali dengan baik dan ini memberikan dampak positif yang sangat nyata," jelas Sri Mulyani.
Adapun secara menyeluruh perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh di kisaran 3,7% hingga 4,5% pada 2021. Pertumbuhan itu diperkirakan akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga di kisaran 2,3% hingga 2,6%; konsumsi pemerintah di rentang 3,4% hingga 4,2%.
"Kita masih berharap bulan September ini nanti kalau akselerasi di dua minggu terakhir bisa mengomposit pelemahan yang terjadi akibat PPKM di Juli, maka bukan tidak mungkin konsumsi rumah tangga kita masih cukup baik," jelas Sri Mulyani.
Lalu investasi diperkirakan tumbuh berkisar 4,4% hingga 4,9%; ekspor diproyeksikan tumbuh 17,9% hingga 19,4%; dan impor ditaksir tumbuh 17,3% hingga 18%. (OL-2)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa gaji ke-13 bagi ASN bisa mendorong konsumsi rumah tangga meskipun terbatas.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved