Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Sufmi Dasco Ahmad meminta Direktortat Jenderal Pemasyarkatan (Dirjen Lapas) Kementerian Hukum dan HAM untuk melakukan evaluasi sitem keamanan saat terjadi kebakaran di dalam lapas.
Asep menyatakan 41 korban meninggal dunia tersebut akan menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Proses pemindahan jenazah tersebut dilakukan secara bertahap.
Menkum dan HAM juga meminta semua pihak untuk tidak membuat spekulasi penyebab kebakaran di LP Kelas 1 Tangerang karena kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Menurut dia, penghuni Blok C2 sebanyak 122 warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang berada di 19 kamar hunian berkapasitas 38 orang.
Yusri juga menjelaskan terdapat dugaan sementara dari saksi bahwa penyebab terjadinya kebakaran yaitu korsleting listrik.
Kondisi instalasi listrik di LP tersebut tak pernah ada perawatan sehingga dugaan sementara kebakaran itu akibat korsleting listrik.
Untuk informasi, Blok C terdiri dari tujuh blok. Masing-masing blok ini memiliki jarak 50 sampai 100 meter. Di blok itu yang terbakar yakni C1 dan C2.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta kedutaan besar terkait kedua WNA itu.
Saat ini, tim forensik kepolisian telah menggelar penyelidikan secara maraton di Lapas Tangerang.
Kapasitas warga binaan permasyarakatan (WBP) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang, Banten, adalah sebanyak 2.087 orang per Agustus 2021.
Kemenkumham menegaskan sudah mematuhi standar operasional dan prosedur (SOP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang.
Tim Puslabfor Mabes Polri dari Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Satreskrim Polres Metro Tangerang kota, saat ini bekerja maraton untuk mengungkap kejadian tersebut.
Tim Disaster Victim Indetification (DVI) Mabes Polri turut dikerahkan dalam upaya identifikasi 41 korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten.
"Kami dari Polri juga doakan bersama semoga almarhum diampuni dosanya dan diberikan tempat layak di sisi Tuhan."
Kebakaran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Rerumputan sabana yang telah kering pada puncak musim panas tahun ini membuat api dengan cepat menghanguskan perbukitan sabana Aeramo.
Sejumlah rumah warga yang terbakar di lokasi tersebut tidak bisa dibangun kembali karena tanah tersebut merupakan aset milik Pusat Pengelola Kawasan Kemayoran (PPKK)
Untuk sementara mereka diungsikan di Posko Pengungsian SDN Kebon Kosong 09 Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kebakaran pertama kali terbakar di lantai atas bangunan yang terletak di kawasan Lombardy itu.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved