Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ratusan Hektare Sabana di Mbay Nagekeo Ludes Terbakar

Ignas Kunda
02/9/2021 19:43
Ratusan Hektare Sabana di Mbay Nagekeo Ludes Terbakar
Kebakaran itu juga nyaris menghanguskan antena komunikasi yang juga berada puncak bukit di Situs Gua Jepang Rane.(MI/Ignas Kunda.)

RATUSAN hektare sabana di Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, hangus terbakar api, pada Kamis (2/9). Kebakaran mulai terlihat sekitar pukul 11.00 Wita, sekitar perbukitan sabana Aeramo. Titik api diduga berasal dari arah tenggara perbukitan dan terus terbawa angin ke timur dan merambat hingga ke barat.

Rerumputan sabana yang telah kering pada puncak musim panas tahun ini membuat api dengan cepat menghanguskan perbukitan sabana Aeramo. Selain itu embusan angin yang cukup kencang membuat api cepat bergerak hingga ke permukiman warga dan membakar habis sabana sekitar Gua Jepang Rane.

Berbagai tanaman yang telah ditanam oleh para pemuda Komunitas Gua Jepang Rane serta fasilitas pendukung sekitar tempat wisata juga ludes dilalap api. Beni, salah satu wakil ketua pemuda komunitas situs gua jepang rane yang terlihat di dekat lokasi, berusaha menyelamatkan beberapa fasilitas pendukung berupa papan nama tulisan agar tidak dilalap api.

Ia mengaku kesal dan kecewa, lantaran fasilitas Gua Jepang Rane telah dikelola dan ditata baik oleh sejumlah pemuda tetapi hangus terbakar dalam sekejap. Menurut Beni, ia dan sejumlah temannya tidak sempat memadamkan api karena banyak dari mereka yang sedang bekerja di sawah. Mereka baru mengetahui Gua Jepang Rane terbakar dari postingan di media sosial sehingga ia bergegas mendatangi lokasi kebakaran.

"Kecewa dan kesal juga tapi kami tidak bisa buat apa-apa. Tadi juga kami tahu ada kebakaran ketika lihat ada orang posting di Facebook. Makanya saya langsung lari ke sini. Namun itu sudah satu jam. Sebagian besar sudah terbakar. Hanya plang-plang yang masih tersisa. Bunga semua yang kami tanam ludes semua," keluhnya.

Kebakaran itu juga nyaris menghanguskan antena komunikasi yang juga berada puncak bukit di Situs Gua Jepang Rane. Beruntung karena sedikitnya rerumputan sekitar antena sehingga antena bisa terselamatkan dan hanya bungkusan kabel yang terlihat sedikit terkelupas.

Begitu pun dengan Sekolah Dasar Inpres Ratedosa yang nyaris dilalap api. Beruntung mobil pemadam kebakaran dari Satpol PP yang cepat turun ke lokasi untuk memadamkan api. Sejumlah petugas pemadam kebakaran sigap di sekitar permukiman warga ketika api mulai merambat dekat perbukitan sabana yang terbakar.

Ino dan San, dua petugas pemadam kebakaran Satpol PP, yang sigap di lokasi ketika ditemui Media Indonesia mengungkapkan mereka terus menyisir lokasi permukiman warga yang dekat sabana karena sangat rawan terbakar oleh angin yang terus berembus. "Kami terus menjaga dengan mobil pemadam. Tadi dari sekolah terus ke dapur ini. Dapur warga dekat sekali dengan sabana kering," kata mereka berdua seraya menunjuk api yang mulai mengarah ke dapur warga.

Baca juga: NasDem NTT Sasar Rumah Ibadah Untuk Percepat Vaksinasi Covid-19

Sejumlah pengguna kendaraan bermotor sempat terganggu akibat asap api yang menghalangi jarak pandang. Sejumlah warga menduga kebakaran ini dilakukan secara sengaja oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka meminta pihak kepolisian mengungkap peristiwa ini karena terus berulang sepanjang tahun ketika musim kemarau. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya